Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ragam Tanaman yang Hijaukan Jalan Tol di Tanah Air

Kompas.com - 15/03/2023, 10:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya penghijauan di sekitar jalan tol dengan menanami tanaman mungkin kerap dijumpai pengguna ketika melintas.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi dampak polusi lingkungan, memberikan kesejukan, menekan perubahan iklim, serta memberi kenyamanan pengguna jalan tol.

Manfaat ditanaminya banyak pepohonan di lingkungan jalan tol antara lain mengurangi pencemaran udara, menyerap kebisingan, mencegah erosi, meningkatkan serapan air, pemecah angin untuk mengurangi efek hempasan angin pada pengendara.

Kemudian, penghalang silau dari kendaraan yang berlawanan arah, penahan benturan untuk menghindari fatalitas jika terjadi kecelakaan, serta menjaga keseimbangan sistem ekologi.

Baca juga: Inovasi, Kunci Jasa Marga Ciptakan Jalan Tol yang Aman Dilintasi

Mengutip informasi dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada Selasa (14/03/2023), berikut ini beberapa jenis pohon yang ditanami di ruas tol yang ada di Indonesia :

Pohon Trembesi

Pohon Trembesi ini banyak ditanami di Jalan Tol Cikampek-Palimanan, Jalan Tol Semarang-Batang, Jalan Tol Ngawi-Kertosono, serta Jalan Tol Surabaya-Mojokerto.

Pohon Trembesi atau juga disebut pohon hujan paling tinggi menyerap karbondioksida (CO2) di udara yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas. Pohon tersebut akan membutuhkan energi cukup besar untuk dapat membentuk dahan yang baru dan juga mempertahankan cabang.

Pohon Tabebuya

Pohon Tabebuya ini banyak ditanami di Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol Becakayu, hingga Jalan Tol Akses Tanjung Priok (ATP).

Pohon Tabebuya adalah jenis pohon hias populer yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah di daerah subtropis dan tropis.

Berasal dari negara Brazil dan termasuk jenis pohon besar, seringkali disebut sebagai tanaman sakura ketika sedang berbunga.

Pohon Tabebuya sendiri memiliki kelebihan yaitu daunnya tidak mudah rontok, akarnya tidak merusak tembok atau bangunan meskipun berbatang keras dan juga pada waktu musim berbunga maka bunganya terlihat indah.

Baca juga: Meski APBN Minim, Basuki Ungkap Resep di Balik Banyaknya Jalan Tol Terbangun

Pohon Pucuk Merah

Pohon Pucuk Merah banyak ditanami di JORR W2 Utara Ruas Ulujami-Kebon Jeruk, Jalan Tol Solo-Ngawi, dan Jalan Tol Medan-Binjai.

Pohon pucuk merah berfungsi selain untuk keindahan juga bermanfaat untuk mengurangi polutan gas karbon (CO) sekaligus mencegah longsor karena mempunyai akar tunggang yang kuat.

Selain itu pohon ini juga menjadi tanaman ini memiliki struktur akar tunggang yang kokoh dan menyimpan banyak cadangan air.

Pohon Mahoni

Pohon Mahoni ini banyak ditanami di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), dan berbagai ruas tol lainnya.

Pohon Mahoni memiliki dedaunan yang sangat rindang, serta mampu hidup puluhan sampai ratusan tahun karena tahan terhadap hama dan penyakit.

Baca juga: Lima Pejabat Badan Pengatur Jalan Tol Bakal Dicopot

Pohon Cemara Laut

Pohon Cemara Laut ini banyak ditanami di Jalan Tol Semarang-Solo, Jalan Tol Serpong-Cinere, Jalan Tol Manado-Bitung, dan ruas tol lainnya.

Pohon Cemara Laut memiliki manfaat dalam meningkatkan perkembangan struktur tanah, meningkatkan kadar air, mampu menciptakan iklim lingkungan semakin lebih baik, serta dapat berfungsi sebagai peneduh dari sinar matahari memberikan kesan sejuk bagi pengendara yang melintas.

Tanaman Bougenville

Bougenville ini banyak ditanami di Jalan Tol Bali-Mandara, Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR-S), serta ruas tol lainnya.

Bougenville memiliki manfaat cukup banyak dalam menyerap kadar polutan di kota-kota besar dari asap kendaraan yang melintas. Selain itu keindahan bunga ini dapat menurunkan serta menghilangkan kadar stress saat pengendara melihatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com