Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Besar Pelabuhan Patimban

Kompas.com - 10/03/2023, 09:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

SUBANG, KOMPAS.com - Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, sangat potensial menjadi salah satu jalur logistik yang diandalkan oleh kawasan industri timur Jakarta.

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli (KBPP) Kantor KSOP Kelas II Patimban Tri Hananto menjelaskan, Pelabuhan Patimban berperan untuk mengurai kepadatan logistik dari sisi terminal kendaraan yang saat ini berada di Tanjung Priok.

"Pelabuhan Patimban ini bukan untuk menyaingi atau meniadakan Tanjung Priok, tetapi untuk mengurai kepadatan logistik di sana," kata Tri kepada Kompas.com dalam media gathering di Subang, Kamis (9/3/2023).

Terurainya kepadatan logistik menuju Pelabuhan Tanjung Priok tentu diharapkan bisa menurunkan angka kemacetan yang menjadi momok di Jakarta.

Selain itu, Pelabuhan Patimban juga berkontribusi untuk meningkatkan perekomian di daerah sekitar.

Terlebih, Pemerintah masih terus mengembangkan pelabuhan yang terintegrasi dengan Rebana Metropolitan ini dalam beberapa tahap hingga tahun 2027.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Penta Ocean-Toyo-Rinkai-PP-Wika-Jakon Consortium telah melaksanakan penandatanganan kontrak Paket 6 Konstruksi Terminal Peti Kemas No. 2, Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban Fase 1-2 pada Senin (24/10/2022).

Perjanjian Kontrak tersebut ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KSOP Kelas II Patimban Yanuar Ardiansyah dan Consortium Representative, Mr. Hiromu Shinoda.

Baca juga: Tol Akses Patimban Hidupkan Kawasan Industri Timur Jakarta

Lingkup pekerjaan meliputi pembangunan tambahan dermaga kontainer dengan panjang 419 meter, pekerjaan reklamasi untuk pembangunan terminal kontainer seluas 27 hektar, serta pengerukan alur pelayaran dan kolam pelabuhan hingga mencapai kedalaman -14 meter.

Staf Lalu Lintas, Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhan, Firmasyah melanjutkan, dengan adanya penambahan kedalaman kolam di Pelabuhan Patimban, kemungkinan kapal-kapal besar untuk masuk akan semakin besar.

"Untuk sementara ini, yang tadinya kapal internasional masuk seminggu sekali, sekarang sudah seminggu dua kali," ucap Firmansyah pada kesempatan yang sama.

Beberapa kapal internasional yang sudah berkegiatan di Pelabuhan Patimban yakni berasal dari Filipina, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Menurut data terbaru, total bongkar muat kapal domestik di Pelabuhan Patimban mencapai 122.265 CBU dan kapal internasional 148.434 CBU.

Sementara untuk proyek pekerjaan Paket 5 Konstruksi Terminal Kendaraan dan Gedung Administrasi, Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban Fase 1-2 senilai Rp 3,7 triliun dikerjakan oleh dua kontraktor Jepang dan tiga kontraktor Indonesia yang tergabung dalam joint venture (TWWHA).

Yaitu TOA 60 persen (Jepang), Waskita 16 persen, Wakachiku 10 persen (Jepang), HK 8 persen, Abipraya 6 persen. Penandatanganan kontrak kerja untuk paket ini dilaksanakan pada Jumat (30/12/2022).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com