Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontribusi Properti Terhadap PDB Kecil, SMF Rekomendasikan 7 Hal

Kompas.com - 07/03/2023, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor properti berkontribusi hanya 2,99 persen terhadap Produk Domestik Brutto (PDB) Nasional per Tahun 2022.

Sebagai negara yang sudah masuk ke dalam level kelas menengah, rasio KPR terhadap PDB Indonesia ini dinilai masih sangat kecil.

Bandingkan dengan Amerika Serikat yang mencapai 45,83 persen, kita kalah jauh. Bahkan bila dibandingkan dengan sesama jiran Asia seperti Singapura (34,58 persen), Malaysia (38,48 persen), Thailand (27,61 persen), Korea Selatan (13,92 persen), Jepang (38,32 persen), dan India (6,58 persen), Indonesia masih di bawah.

Padahal, dukungan pembiayaan Pemerintah melalui APBN khusus untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) termasuk besar, kurun 2010 hingga 2022 mencapai total Rp 175,36 triliun.

Baca juga: SMF Pastikan Seluruh Jajaran Direksi Tak Pernah Main Golf

Pembiayaan ini mencakup Dana Bergulir Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp 87,6 triliun untuk 1,169 juta rumah, Rp 32, 2 triliun untuk anggaran rumah 1,139 juta unit yang dibangun Kementerian PUPR, dan Rp 7,8 triliun untuk Penanaman Modal pada SMF sebanyak 421.650 rumah.

Selain itu, Pemerintah juga memberikan subsidi rumah dan bantuan uang muka (SBUM) sebesar Rp 774 miliar per tahun untuk 186.174 rumah, tambahan modal BUMN Bank BTN sebesar Rp 2,48 triliun dan Perum Perumnas Rp 1,57 triliun.

Akan tetapi, semua program ini menurut Chief Economist SMF Martin Daniel Siyaranamual belum bisa mendorong dan meningkatkan peran sektor perumahan dalam kontribusi PDB.

"Program Pemerintah yang ada ini hanya dapat menahan laju backlog kepemilikan rumah yang saat ini masih 12,75 juta unit. Jadi perlu ada perbaikan kondisi, bukan menjaga atau menahan laju," cetus Martin menjawab Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Oleh karena itu, dia merekomendasikan tujuh hal. Pertama adalah perluasan stimulus fiskal yang mendukung pertumbuhan kredit properti agar mencapai angka proyeksi 6-7 persen. Tahun lalu, pertumbuhan kredit properti berada pada angka 8 persen.

Selain stimulus fiskal, Martin juga mendorong Pemerintah untuk memerhatikan regulasi sebagai rekomendasi kedua. 

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com