JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengeluhkan proses Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang memakan waktu lama.
Hal ini disampaikan oleh Menhub saat menghadiri puncak rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) secara online pada Rabu (1/3/2023) yang dihadiri oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Saya ada catatan Bu Menteri, proses KPBU sampai financial close itu lama sekali, satu tahun. Sehingga kadang-kadang kita itu frustasi, kapan financial close-nya," kata Menhub, seperti dikutip dari siaran YouTube Kemenkeu.
Oleh karena itu, Budi sangat berharap agar proses KPBU bisa dipersingkat menjadi kurang dari satu tahun.
"Bahkan saya pernah ditegur Pak Presiden (Jokowi), ini kok enggak mulai-mulai proyeknya (Menhub menjawab) Pak belum financial close," tambah Budi.
Berdasarkan Peraturan Menhub Nomor PM 58 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaaan KPBU dalam Penyedian Infrastruktur Transportasi di Lingkungan Kemenhub, ada tiga tahapan pelaksanaan KPBU yang harus dilalui.
Tertulis dalam Bab 1 Tahapan dan Kelembagaan KPBU, proses pertama yang harus dilalui adalah perencanaan. Dalam perencanaan, Pemerintah harus melakukan identifikasi dan usulan proyek KPBU, serta studi pendahuluan.
Kedua adalah tahap penyiapan yang meliputi penyusunan kajian awal prastudi kelayakan dan penyusunan kajian akhir prastudi kelayakan.
Ketiga adalah tahap transaksi KPBU dengan proses pengadaan badan usaha pelaksana, penandatanganan perjanjian KPBU dan financial close.
Baca juga: Menhub Beberkan Rencana Pembangunan Infrastruktur Transportasi di IKN, Apa Saja?
Menanggapi hal ini, Sri Mulyani berterima kasih atas masukan yang telah diberikan oleh Menhub.
Pasalnya, sebuah ide proyek yang akan digarap harus melalui skema Project Preparation Facility (PPF) atau Project Development Facility (PDF).
"Karena enggak bisa bilang, Bu saya mau bangun tol lho Bu, ini pasti menguntungkan, langsung KPBU terus jadi. Gitu enggak juga, proyeknya seperti apa dari sisi teknikal, social environmental sampai finansial, jadi ini yang kita lakukan," jelas Sri Mulyani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.