Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Beberkan Sederet Masalah Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo

Kompas.com - 28/02/2023, 15:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo membeberkan masalah yang menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah dalam membangun proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo.

"Kita memang punya satu problem (masalah) tanah yang harus diselesaikan cepat dan saya kira pusat butuh bantuan Pemda (Pemerintah Daerah), ini saya titip betul. Ruas-ruasnya, titik-titiknya sudah jelas," ujar Ganjar dalam sambutannya di Solo, Senin (27/2/2023).

Masalah ini terdapat di beberapa tempat. Tidak hanya di Kartasura, melainkan di beberapa lokasi lainnya.

Ganjar mengaku, dirinya telah melaporkan dan mendiskusikan hal tersebut kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rkayat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

"Kita bicara yang sekitar Semarang, terkait dengan (masalah) tanah musnah," beber Ganjar melanjutkan.

Lalu, terkait dengan Uang Ganti Kerugian (UGK) yang tidak pas karena masyarakat belum puas. Sehingga, dilakukan skema konsinyiasi.

Baca juga: Basuki Beri Label Tol Solo-YIA Kulon Progo Superprioritas, Kenapa?

"Kemarin, kita cari formula. Nih PR-PR yang mesti kita kerjakan," tambah dia.

Dia mengungkapkan, Bupati Klaten Sri Mulyani telah menyampaikan, masalah ini harus diselesaikan lebih cepat.

"Kalau enggak, nular bu biasanya. Kalau ada special treatment (perlakuan spesial) yang kita berikan dan itu dirasa menguntungkan dan itu biasanya ngiri-ngiri (iri) gitu ya," ucap Ganjar.

Oleh karenanya, masalah tersebut akan terus digenjot agar target percepatan penyelesaian Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo Seksi 1 Paket 1.1 Kartasura (Solo)-Klaten bisa tercapai pada akhir tahun.

Ganjar pun meminta para bupati dan wali kota mengomunikasikan hal ini kepada masyarakat di wilayahnya.

Dia berharap masyarakat yang menerima pembayaran UGK bisa ikhlas, senang, dan menjadi manfaat untuk apa uang tersebut digunakan.

"Karena, kejadian ini di beberapa tempat seru bu, kalau tersiarkan di media dan ganti ruginya agak banyak, yang datang pertama jemput bola ke kampung itu dealer mobil. Nih, yang datang pertama. Mohon nanti (bupati/wali kota) komunikasi dengan warga penerima manfaat ganti untung mendapatkan arah yang jelas," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com