JAKARTA, KOMPAS.com - Kredit Pemilikan Rumah (KPR) masih menjadi pilihan favorit masyarakat ketika membeli hunian.
Kendati demikian, persentase penyaluran KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) pada penghujung tahun 2022 kenaikannya tipis.
Hal itu berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) Triwulan IV-2022, yang dilakukan terhadap sampel pengembang proyek perumahan (developer) di 18 kota.
Untuk diketahui, skema pembiayaan KPR masih menjadi pilihan responden dalam melakukan pembelian rumah primer dengan pangsa sebesar 75,03% dari total pembiayaan.
Baru kemudian diikuti oleh pembiayaan tunai bertahap sebesar 18,22% dan secara tunai 6,76%.
Baca juga: Dalam Setahun, 21 Pengembang Properti Indonesia Berhasil Salurkan KPR Rp 100 Miliar
Meski mendominasi, pertumbuhan total nilai kredit KPR dan KPA secara tahunan tercatat sebesar 7,79% (yoy), sedikit meningkat dibanding triwulan sebelumnya 7,73% (yoy).
Sementara, penyaluran KPR dan KPA secara triwulanan tercatat sebesar 2,77% (qtq), melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,27% (qtq).
Namun khusus pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pada triwulan IV-2022 tercatat sebesar Rp 8,033 triliun atau meningkat 250,93% (yoy).
Persentase itu menunjukkan kembali tumbuh positif usai terkontraksi sebesar -10,02% pada triwulan sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.