Transportasi Publik ke Area Relokasi Banjir Manado Bakal Dibangun

MANADO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Manado, Sulawesi Utara, bakal membangun transportasi umum menuju Kelurahan Pandu, Kecamatan Bunaken, Kota Manado.

Wali Kota Manado Andrei Angouw mengatakan bahwa upaya ini dilakukan untuk mendorong relokasi warga di bantaran sungai.

"Kita juga lagi melengkapi fasilitas di sana, Pemkot sudah menyediakan transportasi umum buat kesana. Memang agak jauh, tapi akan kita benahi," ucap Andrei, Minggu (29/1/2023).

Akibat banjir yang melanda Kota Manado pada tahun 2014, Balai Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado telah menyediakan 2.047 rumah untuk masyarakat terdampak bencana.

Dilansir dari Tribun News, Senin (30/1/2023), hanya sekitar 400 unit rumah relokasi yang ditempati.

Bahkan, ada beberapa rumah yang disewakan bahkan dijual. Padahal apabila mengacu kepada aturan, rumah relokasi tidak boleh dipindahtangankan.

Ada beberapa alasan yang membuat masyarakat enggan menempati rumah tersebut dan tak sedikit di antaranya memilih tinggal di bantaran sungai.

Baca juga: Atasi Banjir, 3 Sungai di Kota Manado Bakal Dinormalisasi Tahun Ini

Seperti penerangan dan air bersih yang minim, hingga lokasinya yang jauh dari pusat Kota Manado sekitar 15 kilometer.

Lanjut Andrei, Pemkot Manado akan terus berupaya mendorong masyarakat untuk pindah ke rumah relokasi dan menjadikan langkah ini sebagai program prioritas.

"Kita sudah koordinasi dan benahi supaya masyarakat mau tinggal di sana," imbuh Andrie.

Selain itu, Pemkot Manado juga bakal menyediakan rumah susun (rusun) untuk mengantisipasi jumlah masyarakat di bantaran sungai yang bertambah.

Sebagai informasi, Kota Manado diterjang banjir akibat hujan ekstrem sejak Jumat (27/1/2023) yang mengakibatkan meluapnya Sungai Mahawu, Sungai Bailang, dan Sungai Tikala.

Dari sisi bangunan pengendali banjir, Pemerintah melalui Kementerian PUPR baru saja meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan yang telah mereduksi debit banjir dari Sungai Tondano.

Saat ini, Kementerian PUPR tengah merencanakan normalisasi dan pembangunan tanggul di Sungai Tikala, Sungai Tondano, dan Sungai Sario.

Juga tengah dikaji penanganan banjir dari Sungai Mahawu dan Sungai Bailang.