Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sodetan Ciliwung Bakal Tekan Banjir Jakarta Jadi 211 Hektar

Kompas.com - 24/01/2023, 19:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Sodetan Sungai Ciliwung memasuki tahap pekerjaan breakthrough line atau pengeboran terakhir untuk menyambungkan pipa terowongan pada Selasa (24/1/2023).

Hal itu pun disaksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Jokowi mengatakan, proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir Jakarta dari hulu hingga hilir.

Di bagian hulu telah diselesaikan pembangunan dua bendungan kering di Kabupaten Bogor, yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta m3 dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,7 juta m3.

"Di atas sudah selesai dua bendungan, sekarang di bawah juga harus ditangani yang sebentar lagi selesai. Kita harapkan InsyaAllah April 2023 Sodetan Ciliwung selesai dan akan dapat mengurangi banyak sekali lahan banjir yang ada di Jakarta," ujar Presiden dikutip dari rilis pers Kementerian PUPR.

Menurut dia, Sodetan Ciliwung apabila dibuka saat kondisi Siaga 4 dapat mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 33 m3/detik. Sementara saat Siaga 1 dapat mengurangi 63 m3/detik.

"(jadi) Ini tinggal urusannya tentang pompa, normalisasi Sungai Ciliwung, dan 12 Sungai lain yang melintasi Jakarta seperti Kali Mookervaart, Kali Pasanggrahan, Kali Angke, Kali Cipinang dan sebagainya juga harus dinormalisasi kalau kita ingin Jakarta tidak banjir, plus di Utara dengan tanggul pantai dan Giant Sea Wall, " jelasnya.

Baca juga: Kata Jokowi, Jakarta Akan Selalu Banjir Bila Tiga Pekerjaan Ini Tak Beres

Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, apabila konsisten mengikuti Master Plan yang sudah ada sejak 1973 dari hulu, tengah, hingga hilir, debit banjir Jakarta akan berkurang banyak.

"Antara Bogor dengan Jakarta ini ada kawasan tengah yakni Depok yang juga bisa hujan. Untuk itu, Sodetan Ciliwung ini untuk mengurangi banjir dari hujan di Depok, termasuk di Jakarta. Kemarin banjir, saya monitor Bendungan Ciawi-Sukamahi kosong, artinya air dari tengah," katanya.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung yang diharapkan bisa menekan banjir di Jakarta.Dok. Kementerian PUPR Proyek Sodetan Sungai Ciliwung yang diharapkan bisa menekan banjir di Jakarta.
Menurutnya, dalam upaya mengurangi area banjir Jakarta, saat ini juga tengah dilakukan pengerjaan stasiun pompa air Sentiong di bagian hilir berkapasitas 50 m3/detik.

"Jadi Insya Allah banjir akan berkurang, dari 414 hektar, dengan adanya Bendungan Sukamahi dan Ciawi berkurang menjadi 318 hektar, ditambah Sodetan Ciliwung menjadi 211 hektar," bebernya.

"Nanti dengan pompa air Sentiong dan normalisasi Ciliwung, area banjir bisa berkurang lagi," pungkas Basuki.

Baca juga: Jadi Penyelamat Jakarta dari Banjir, Dua Bendungan Kering Diresmikan

Proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter.

Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com