Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Jadi Bahan Bangunan, Semen Asal Jepang Ini Bisa Dimakan Loh!

Kompas.com - 29/01/2023, 15:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Semen merupakan salah satu bahan konstruksi yang paling banyak digunakan baik dalam pembuatan gedung maupun infrastruktur lainnya.

Bila umumnya semen terbuat dari campuran batu kapur, pasir dan tanah liat, namun di Jepang ada semen yang dibuat dari limbah makanan.

Seperti dikutip dari Arch Daiulu, para peneliti dari Universitas Tokyo, Jepang telah berhasil mengembangkan teknik yang memungkinkan pembuatan semen dari limbah makanan .

Selain digunakan dalam konstruksi, semen ini juga bisa dimakan. Anda bahkan bisa membuat semen rebus menjadi makanan yang enak dengan menyesuaikan rasa, menambahkan bumbu, dan memecahnya menjadi beberapa bagian.

Baca juga: Indonesia Peringkat 7 Eksportir Semen Terbanyak di Dunia

Adalah profesor Yuya Sakai, seorang insinyur yang berspesialisasi dalam beton dan daur ulang, yang mengembangkan produk inovatif ini.

Dalam penelitian sebelumnya, ia mengembangkan teknik pencampuran serbuk beton daur ulang dan limbah kayu dan berhasil memproduksi material yang lebih tahan melalui kompresi panas.

Selama uji coba tersebut, kemudian muncul ide untuk menguji bahan limbah lainnya dengan cara yang sama, termasuk limbah sayuran dan buah-buahan.

 

Seluruh proses pembuatannya didokumentasikan dan dipresentasikan pada 70th Annual Meeting of the Society for Material Sciences pada bulan Mei 2021.

Dalam artikel bertajuk, “Development of Novel Construction Material from Food Waste” tersebut, Yuya memaparkan produksi semen dari berbagai limbah makanan seperti kulit jeruk, bawang, labu, pisang, sawi putih dan rumput laut.

Limbah tersebut kemudian dipotong kecil-kecil dan ditempatkan dalam oven pada suhu 105 derajat celcius atau lebih.

Setelah itu, material yang sudah selesai dipanggang, kemudian dimasukan ke dalam mesin pengering vakum.

Baca juga: Tak Hanya Pangkas Emisi Karbon Dioksida, Ini Sederet Kelebihan Semen Hijau

Kemudian, bahan kering tersebut dihaluskan menggunakan blender biasa. Selanjutnya serbuk dicampur dengan air dan bumbu kemudian dipres panas pada suhu 180 derajat celcius.

Pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan kekuatan bahan dan juga rasanya. Hasilnya , seluruh sampel kecuali labu, dapat menghasilkan semen yang lentur dan kokoh. Bahkan material seperti kol Cina terbukti tiga kali lebih tahan daripada semen biasa.

Selain ketahanan, faktor lain yang ditonjolkan dalam pembuatan produk semen edible ini adalah seperti rasa dan bau.

Pengujian menunjukkan bahwa sampel makanan tersebut masih mempertahankan aroma aslinya, tidak beracun dan aman untuk dikonsumsi meskipun teksturnya sangat rendah.

Semen unik ini juga dapat terurai secara alami dan bisa menjadi bahan yang menjanjikan untuk menggantikan produk yang dibuat dengan plastik dan semen biasa.

Meskipun demikian, teknologi semen edible ini masih dalam tahap pengembangan untuk diterapkan dalam konstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com