Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghasilannya Tak Seindah di Medsos, Pedagang Kopi Starling Ini Masih Kesulitan Beli Rumah

Kompas.com - 25/12/2022, 14:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Muhdany Yusuf Laksono

Tim Redaksi

"Kadang Rp 100.000-Rp 150.000 per hari itu omset kotor, kadang bersih," paparnya saat ditemui di depan Halte Bundaran HI.

Adapun di kampung halamannya, dirinya sudah memiliki tempat tinggal, sehingga pendapatannya hanya digunakan untuk menafkahi anak, istri, dan orang tua.

Sejatinya pemerintah melalui Kementerian PUPR telah memiliki program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-fixed income. Yakni program perumahan berbasis komunitas.

Komunitas dimaksud adalah masyakarat dengan penghasilan tidak tetap atau non-fixed income seperti nelayan, pedagang kecil, peternak, dan ojek daring.

Tujuan penyelenggaraan program ini untuk menguatkan swadaya masyarakat dalam membangun perumahan yang partisipatif dan inklusif.

Salah satu skema pembiayaan perumahan yang digunakan yaitu Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Adapun kriteria penerima bantuan perumahan berbasis komunitas sebagai berikut:

  • Komunitas tersebut merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) atau non-fixed income atau mereka yang berpenghasilan mulai Rp 1,2 juta hingga Rp 2,6 juta.
  • Belum pernah memiliki rumah atau memiliki lahan atas nama sendiri atau berkelompok tapi dapat dipecah atas nama masing-masing dan komunitas tersebut berasal.
  • Komunitas tersebut berjumlah paling sedikit 50 Kepala Keluarga dan keseluruhan anggotanya adalah MBR yang sudah berkeluarga maupun memiliki kemampuan bersawadaya dan memiliki kelompok.
  • Komunitas tersebut berbadan hukum atau tidak berbadan hukum tapi memiliki akta pendirian dan notaris dan tercantum AD/ART.
  • Komunitas tersebut ditetapkan oleh wali kota/bupati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com