JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan bisa mengangkut 105 juta ton barang pada tahun 2027.
VP Public Relations KAI Joni Martinus memaparkan sejumlah upaya yang akan dikerahkan KAI untuk mencapai target tersebut.
Dilansir laman resmi KAI, Selasa (20/12/2022), KAI akan menambah jumlah gerbong barang secara bertahap untuk mengakomodasi target peningkatan volume tersebut. KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.
Inovasi lainnya yaitu KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel.
Adapun di bidang teknologi informasi, KAI akan mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime.
"Angkutan barang KAI hadir untuk dapat mendukung biaya logistik yang kompetitif dan mengurangi dampak eksternalitas seperti kemacetan, polusi, jalan-jalan yang rusak, serta meningkatkan daya saing global," ucap Joni.
Baca juga: Agar Tak Batal Naik Kereta Saat Libur Natal, Perhatikan Lagi Syaratnya
KAI juga mendukung program pemerintah yang akan memberlakukan Zero over dimension over load (ODOL) pada tahun 2023.
Kebijakan ini tentu akan berdampak positif terhadap keselamatan masyarakat khususnya pengguna jalan.
Sementara hingga November 2022, jumlah angkutan barang KAI yang mencakup wilayah Jawa dan Sumatera mencapai 52,6 juta ton.
Jumlah tersebut naik 14,1 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021 sebanyak 46,1 juta ton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.