Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penampakan Jembatan Kaca Bromo yang Sudah Rampung Konstruksi

Kompas.com - 20/12/2022, 10:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konstruksi Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sudah selesai.

Bahkan Kementerian PUPR juga sedang melakukan uji beban (loading test) pada jembatan menggunakan karung berisi pasir pada Sabtu (17/12/2022) lalu.

Tujuannya menguji performa struktur jembatan, sehingga memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan ketika nanti dioperasikan.

Mengenai spesifikasi Jembatan Kaca Bromo, pernah dijelaskan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kaca Seruni Point Achmad Riza Chairulloh.

Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).Dok. Kementerian PUPR Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).
Menurut dia, Jembatan Kaca Seruni Point memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter dengan struktur suspended cable.

"Jembatan kaca ini membentang di atas jurang dengan kedalaman 80-100 meter," ujar Achmad Riza kepada wartawan dalam Press Tour Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Jawa Timur, Kamis (28/7/2022) lalu.

Baca juga: Jembatan Kaca Bromo Diuji Beban Setara 100 Orang, Begini Mekanismenya

Jembatan ini tergolong sebagai jembatan gantung pejalan kaki (suspended cable) ini memiliki sistem struktur lantai atau deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis atau laminated glass yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih.

Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).Dok. Kementerian PUPR Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).
Kaca-kaca tersebut direkatkan satu sama lain hingga beberapa lapisan laminasi atau interlayer dengan total ketebalan 25,55 milimeter.

Struktur jembatan ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat.

Achmad Riza menambahkan, Jembatan Kaca Seruni Point akan kuat menampung 100 orang sekaligus.

"Sementara ini pengelolaan nanti 100 orang per sekali masuk," tandasnya.

Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).Dok. Kementerian PUPR Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).
Rencana tersebut dibuat sesuai dengan pendekatan pembangunan dari sisi operasional guna menunjang kenyamanan pengguna.

Baca juga: Konstruksi Bentang Jembatan Kaca Bromo Beres, Sisa Infrastruktur Pendukung

Jembatan Kaca Seruni Point direncanakan agar tidak terlalu padat pengunjung, sehingga bisa digunakan untuk berfoto dan menikmati pemandangan.

Pendekatan pembangunan kedua adalah dari sisi desain yang dirancang mampu menampung kekuatan 500 kilogram beban per meter persegi.

Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).Dok. Kementerian PUPR Jembatan Kaca Seruni Point di Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) saat menjalani uji beban, pada Sabtu (17/12/2022).
"Jadi kalau sederhananya bisa menampug rata-rata berat orang 100 kilogram itu bisa 5 orang per meter perseginya," tambahnya.

Rencananya setiap sesi kunjungan akan diberikan waktu selama 30-60 menit dengan kapasitas 100 orang.

"Jadi setelah menikmati wisata itu, keluar 100 orang pertama, baru 100 orang kedua menikmati," pungkas Achmad Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com