Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas Desain Arsitektur AMN Surabaya, Adopsi Budaya Papua

Kompas.com - 01/12/2022, 06:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

Selain itu, tempat-tempat duduk dibuat agar bisa lebih santai ala lesehan. Duduk melingkar ala lesehan juga lebih mencerminkan kebersamaan dan keterbukaan.

Menurut Dr. Pauline Boedianto, arsitek lulusan TU Delft yang juga menjadi advisor sosial budaya SHAU, penataan tempat duduk itu seperti di dalam budaya masyarakat Papua terdapat upacara 'bakar batu'.

"Di mana warga duduk bersama mengelilingi batu-batu yang dipakai untuk memasak sebagai upaya penyelesaian konflik, bisa berhari-hari sampai ada perdamaian," jelasnya.

Baca juga: Kata Jokowi, Pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara di Dua Kota Ini Segera Dimulai

Di sisi lain, Dalian Suryawinata menambahkan bahwa terdapat banyak fasilitas belajar dan rekreasi yang didesain.

Mulai dari ruang belajar indoor dan semi outdoor, auditorium serba guna untuk acara pendidikan, musik dan budaya.

Lalu lapangan olahraga, ruang belajar bahasa, perpustakaan, ruang konseling, fasilitas ibadah berupa mushala dan multi religi, serta lapangan upacara serbaguna.

"Ruang penerima dan ruang tamu didesain semi-terbuka dengan tanaman indoor. Terdapat kantin dan ruang makan," katanya.

Secara kapasitas bangunan, terdapat 180 kamar, dan setiap kamar dapat menampung tiga mahasiswa atau mahasiswi. Selain itu terdapat beberapa unit difabel yang ramah kursi roda di lantai dasar.

"Sementara hunian untuk mentor terletak di lantai paling atas untuk memudahkan kontrol dan supervisi," tukasnya.

Desain lanskap menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Ada kebun produktif, dan juga taman partisipatif yang terdiri dari dinding-dinding grafiti dan tempat untuk menaruh outdoor sculpture dari bahan bekas.

"Di mana para mahasiswa atau mahasiswi dapat berekspresi secara artistik sebagai bagian dari program AMN," pungkas Florian Heinzelmann.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com