Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2022, 20:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Dalam rangka membangun IKN Nusantara, pemerintah membuka peluang seluas-luasnya bagi para investor untuk menginvestasikan dananya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan perkembangan minat investasi di IKN Nusantara saat ini meningkat 40 kali lipat setelah market sounding kedua yang diadakan pada 18 Oktober 2022 lalu.

Hal ini tercermin dari kebutuhan lahan seluas 1.400 hektar di zona 1B dan 1C. Jumlah tersebut jauh lebih besar bila dibandingkan dengan market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dengan luas hanya 38 hektar.

Baca juga: Perkuat Kerja Sama Pembangunan IKN, Basuki Temui 12 Perwakilan Investor Jepang

"Minat investor utamanya dalam mengembangkan fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan perkantoran/jasa serta komersial. Untuk itu kami mengundang Datuk, Tuan dan Puan untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan saya yang berada disini,” ungkap Basuki dalam Forum IKN Nusantara di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (30/11/2022).

Menurut Basuki, pemerintah Indonesia sangat terbuka bagi perusahaan yang ingin berinvestasi baik melalui mekanisme investasi langsung maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Total kebutuhan investasi IKN sebesar 30 miliar Dolar Amerika Serikat (Rp 471,8 triliun). Sedangkan, anggaran Pemerintah yang dialokasikan hanya dapat mencakup sekitar 20 persen dari jumlah tersebut.

 

80 persen sisanya diharapkan akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta dan instrumen lainnya.

"Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini,” papar Basuki.

Dijelaskan, pemerintah akan memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara.

“Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia khususnya sebagai sahabat Indonesia," tegas Menteri Basuki.

Baca juga: Buat Bangun Perumahan ASN di IKN, Basuki Butuh Rp 9 Triliun

Sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021 Malaysia merupakan salah satu negara dengan nilai investasi sepuluh terbesar di Indonesia dengan nilai total transaksi antara 2,2 miliar Dolar AS per tahun.

Investasi yang dilakukan mulai dari bidang perbankan, perkebunan, konstruksi, industri makanan, minyak dan gas, hingga telekomunikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com