Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Kini Ada 408 Jembatan Gantung Terbangun, Termasuk Wear Fair di Maluku

Kompas.com - 15/09/2022, 11:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 2015 hingga 2022, Kementerian PUPR sudah menyelesaikan 408 jembatan gantung di seluruh Indonesia. Belum termasuk 66 jembatan gantung dalam konstruksi di tahun 2022.

Adapun salah satu jembatan gantung yang telah selesai ialah Wear Fair di Provinsi Maluku. Bahkan baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Rabu (14/09/2022).

Jembatan Gantung Wear Fair menjadi infrastruktur konektivitas antara Pulau Fair dan Pulau Kei Kecil. Karena sebelumnya masyarakat menggunakan perahu ketika menyeberangi selat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jembatan gantung sebagai salah satu infrastruktur kerakyatan akan memudahkan pergerakan dan memangkas waktu tempuh antar desa.

Di mana sebelumnya harus memutar jauh karena terpisah oleh kondisi geografis, seperti lereng, bukit, jurang, ataupun sungai.

"Hadirnya jembatan gantung mempermudah dan memperpendek akses warga masyarakat desa menuju sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR pada Kamis (15/09/2022).

Baca juga: Potensi Jembatan Shortcut Yeh Otan di Bali, Tekan Kecelakaan Hingga Perlancar Akses Wisata

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Jon Sudiman Damanik menyampaikan, pembangunan Jembatan Gantung Wear Fair untuk menggantikan yang lama dan telah runtuh pada 2018 silam.

Penampakan Jembatan Gantung Wear Fair di Maluku.Dok. Kementerian PUPR Penampakan Jembatan Gantung Wear Fair di Maluku.
"Pembangunan Jembatan Gantung Wear Fair dimulai sejak Juni 2019 sesuai kontrak dan selesai pada Desember 2020. Saat ini sudah dilakukan serah terima pengelolaan aset ke Pemerintah Kota Tual," kata Jon.

Nilai kontrak pembangunan jembatan gantung sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter tersebut sebesar Rp 6,58 miliar.

Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor CV Keramik Jaya dan konsultan pengawas PT Yodya Karya.

Baca juga: Lampaui Situ Gunung, Jembatan Gantung Rengganis Terpanjang se-Asia Tenggara

Yahya Retop, salah seorang warga Kota Tual mengatakan bahwa kehadiran jembatan gantung ini sangat membantu pergerakan masyarakat di kedua pulau.

Tanpa adanya jembatan gantung tersebut maka warga harus menggunakan perahu untuk menyeberangi kedua pulau tersebut.

"Namun harapannya, jika memungkinkan, dibuatkan jembatan yang dapat dilalui kendaraan roda empat untuk lebih memudahkan pengangkutan logistik," tutup Yahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com