Kelar Revitalisasi, Terminal VVIP Lanud Halim Perdanakusuma Siap Sambut Tamu G20

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai tuntas direvitalisasi, Terminal VVIP Lanud Halim Perdanakusuma siap menyambut para tamu negara pada penyelenggaraan Presidensi G20.

Tepat 1 September 2022, Bandara Halim Perdanakusuma telah beroperasi kembali melayani penerbangan komersial untuk penumpang umum.

Sebelumnya, infrastruktur penerbangan ini sempat berhenti beroperasi sejak Maret 2022 guna dilakukan revitalisasi.

"Meskipun waktunya pengerjaan pendek (6 bulan), tetapi berkat kolaborasi semua pihak, revitalisasi ini bisa kita laksanakan dengan baik,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dilansir laman Kemenhub, Senin (12/9/2022).

Menhub mengungkapkan, revitalisasi yang dilakukan di bandara ini tidak sederhana, yaitu meliputi sisi udara, runway dan apron, serta di sisi darat berupa terminal VVIP, sistem drainase, dan penataan fasilitas lainnya.

“Kita lakukan revitalisasi runway yang tadinya ada masalah karena umur, dimana saat ini sudah terselesaikan. Dengan panjang runway 3.000 meter, semua jenis pesawat hingga Boeing 747 dan 777 bisa mendarat ke Halim,” katanya menambahkan.

Baca juga: Telah Diuji Coba Menhub, Bandara Halim Perdana Kusuma Siap Digunakan September 2022

Dia juga berharap agar dilakukannya perbaikan drainase di area Bandara Halim Perdanakusuma yang dilakukan bersama Kementerian PUPR tidak terjadi lagi genangan air yang dapat mengganggu penerbangan seperti sebelum revitalisasi.

Dalam tinjauannya, Menhub juga sempat melihat penampakan gedung baru terminal VVIP yang telah didekorasi dengan sentuhan tradisional tetapi tetap modern. 

Dari sisi interior terminal terdapat karya pelukis Irwan Yusuf yang mengekspresikan nuansa pepohonan dari jaring-jaring yang sederhana tetapi tetap elegan.

“Ini membanggakan dan kita tidak kalah dengan terminal internasional VVIP negara-negara lain,” sambung Budi.

Lebih lanjut Menhub mengapresiasi dukungan dan kolaborasi semua pihak atas kelancaran revitalisasi Bandara Halim Perdanakasuma.

Mulai dari Sekretariat Negara, TNI AU, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, operator penerbangan, para seniman dan desainer, kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan pihak-pihak terkait lainnya.