Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilainya Rp 10 Triliun, Pembangunan Bandara Kediri Tak Pakai Duit APBN

Kompas.com - 08/09/2022, 07:46 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Kediri di Jawa Timur menjadi proyek bandara pertama di Indonesia yang pembangunannya tak memakai duit APBN, alias pembiayaan swasta murni.

Hal itu dipastikan seiring telah berlangsungnya penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang diprakarsai badan usaha (KPBU unsolicited) pada Rabu (07/09/2022).

Penandatanganan dilakukan oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono dengan Presiden Direktur PT. Surya Dhoho Investama Istata Taswin Siddharta.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga turut menyaksikan prosesi tersebut.

"Ini momen bersejarah karena menjadi perjanjian KPBU unsolicited pertama di Indonesia," ujar Luhut dikutip dari laman Kemenhub.

KPBU unsolicited merupakan proyek yang diprakarsai dan diusulkan pembangunannya oleh badan usaha, bukan pemerintah.

"Alhamdulillah pembebasan lahan sudah terselesaikan dan saat ini pembangunannya sudah berjalan dengan baik," tutur Menko Marves.

Baca juga: Profil Tol Kertosono-Kediri, Calon Akses Pendukung Bandara Gudang Garam

Pada kesempatan yang sama, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan bandara dengan model KPBU unsolicited ini bisa diikuti oleh swasta lainnya.

"Hal yang luar biasa, saat swasta membangun bandara, sehingga tidak perlu kantong (dana) APBN," ucapnya.

Hal ini juga bagian dari rencana strategis Kemenhub untuk terus mendorong pendanaan kreatif (creative financing) untuk berbagai proyek infrastruktur transportasi di Indonesia.

Menurut dia, keberadaan Bandara Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umroh, dan haji.

"Masyarakat Kediri dan sekitarnya banyak sekali yang ingin umroh dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta dan Surabaya," tandasnya.

Presdir PT Suryo Dhaha Investama Istata Taswin Siddharta menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya sebagai pemrakarsa proyek KPBU unsolicited Bandara Kediri.

Selain itu, juga kepada Gubernur Jatim dan Bupati Kediri yang telah membantu kelancaran pembangunan bandara ini.

"Semoga kehadiran bandara ini memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah selatan Jawa," tutupnya.

Baca juga: Bali Utara Dicabut Sebagai PSN, Ini Daftar Proyek Bandara Terbaru 2022

Berdasarkan hasil pengadaan yang telah dilakukan, KSO antara PT Suryo Dhaha Investama dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah dinyatakan sebagai Pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.

Adapun total nilai investasi mencapai Rp 10,8 triliun. Rinciannya yaitu Rp 6,6 triliun pada tahap I; Rp 1,2 triliun pada tahap II; dan Rp 3 triliun pada tahap III.

Pembangunan Bandara Kediri Tahap I memiliki kapasitas mencapai 1,5 juta penumpang per tahun, lalu Tahap II 4,5 juta penumpang per tahun, dan Tahap III 10 juta penumpang per tahun.

Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023 dan diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com