Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Embung Sukodono di Gresik, Dukung Food Estate Hingga Air Baku 9 Desa

Kompas.com - 22/08/2022, 15:42 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR telah menyiapkan lumbung air atau Embung Sukodono di Kabupaten Gresik.

Embung yang dibangun sejak 2016 itu memiliki sederet manfaat, mulai dari irigasi pertanian, perkebunan hortikultura, hingga air baku warga.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyediaan sarana dan prasarana air salah satunya melalui pembangunan embung untuk ketahanan air dan ketahanan pangan.

Lumbung air tersebut akan mendukung pengembangan food estate di Gresik dengan buah mangga sebagai komoditas utamanya.

"Saya pesan tolong lebih dilakukan penghijauan di sekitar embung, terlebih lokasinya berdekatan dengan perkebunan mangga," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (22/08/2022).

Baca juga: Embung Imogiri di Bantul Punya Desain Arstistik Gunungan Wayang

Direktur Air Tanah dan Air Baku Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Agus Rudyanto menyampaikan, lumbung air tersebut memiliki luas genangan 28,65 hektar.

Total volume tampungan dari kolam lumbung 1, lumbung 2, lumbung 3, dan kolam penenang sebanyak 1,6 juta meter kubik.

"Embung ini diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan air pertanian lahan irigasi seluas 2.233 hektar," katanya.

Agus mengatakan, dari total luas daerah irigasi 2.233 hektar, sebanyak 250 hektar akan ditanami mangga oleh PT Galasari selaku pengelola perkebunan mangga.

Sisanya nanti sekitar 1.900 hektar untuk tanaman hortikultura lainnya untuk para petani sekitar.

Baca juga: Ini Perbedaan Bendung, Bendungan, Waduk, dan Embung

Sementara, irigasi Sukodono dibagi menjadi tiga blok, yakni blok kiri, tengah, dan kanan.

"Blok kiri untuk lahan irigasi sekitar 900 hektae, saat ini BBWS Bengawan Solo sudah membangun jaringan irigasinya berupa box-box untuk menyalurkan air sebanyak kurang lebih 36 buah," terang Agus.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Maryadi Utama menambahkan, selain untuk irigasi, Embung Sukodono juga untuk pemenuhan air baku sebesar 30 liter per detik bagi 9 desa yang berada di dua kecamatan.

Saat ini pada tahun 2022, sedang dilakukan rehabilitasi embung untuk penanganan longsor dan ditargetkan rampung pada akhir 2022.

"Untuk ke depannya sesuai arahan Menteri PUPR pengelolaan air bakunya akan bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta," pungkas Maryadi Utama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com