Meskipun demikan, tidak berarti bank akan menyita aset yang Anda titipkan sebagai jaminan KPR di bank.
Bank ternyata lebih suka menerima pemasukan melalui bunga dan pelunasan pinjaman secara berkala.
Merupakan ketidaknyamanan bagi pihak bank untuk mengambil alih rumah yang belum dilunasi cicilan KPR-nya karena harus bekerja keras untuk menjualnya kembali di pasaran.
4. Rahasiakan kondisi keuangan dari pihak bank
Banyak masalah yang mungkin terjadi saat Anda sedang melakukan pelunasan KPR rumah. Salah satunya adalah turunnya pendapatan.
Bila terjadi penurunan pendapatan rutin yang dimiliki, maka kemungkinan Anda akan gagal menutupi pembayaran bunga KPR.
Saat menghadapi masalah ini, segera hubungi pihak bank yang memberikan kredit. Pemberi pinjaman dapat menilai situasi dan menunda pembayaran bunga KPR.
Ketika terjadi wanprestasi, bank bisa kehilangan pendapatan melalui bunga KPR. Karena itu, dengan sedikit bantuan, bank akan tetap mendapatkan insentif finansial.
5. Keseimbangan pasar properti tergantung masyarakat
Perumahan adalah investasi terbesar, dan pasar properti terlalu besar untuk jatuh karena banyak pihak yang bekerja di dalamnya.
Pihak bank bahkan bekerja ekstra keras untuk mengurangi inflasi dengan menaikkan suku bunga tunai demi menstabilkan harga properti di pasaran.
Langkah kebijakan ekonomi negara dan penentuan harga properti tidak dapat dipisahkan karena rumah merupakan kebutuhan sosial yang mendasar.
Karena itulah, pasar properti perumahan akan tetap dilindungi dan terus dipantau oleh pemerintah seperti halnya investasi lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.