Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Dimulai, Presiden Letakkan Batu Pertama

Kompas.com - 08/07/2022, 07:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Keinginan Wali Kota Medan Bobby Nasution merevitalisasi Lapangan Merdeka agar kembali fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan cagar budaya terwujud.

Usai peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29, Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama dimulainya pembenahan lapangan yang dibangun pada 1800-an tersebut.

Presiden didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Wali Kota Medan Bobby Nasution, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Kapolda Sumut Irjen Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak dan Pangdam 1 Bukit Barisan Achmad Daniel.

Baca juga: Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Memasuki Tahap Lelang

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, siang hari ini secara resmi saya nyatakan revitalisasi Lapangan Merdeka Medan dimulai,” kata Jokowi, Kamis (7/7/2022).

Bobby menjelaskan, selain menjadikan RTH dan cagar budaya, revitalisasi merupakan salah satu upaya Pemkot Medan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development goals (SDGs). Salah satu bagian yang direvitalisasi adalah pendopo.

Nantinya, pendopo akan menjadi panggung rakyat. Lapangan Merdeka akan diintegrasikan dengan stasiun kereta api untuk mendukung pembangunan kawasan rendah karbon dan memperkuat potensinya sebagai transit hub dan Transit Oriented Development (TOD).

“Panggung rakyat kita buat dua lantai tapi ke bawah. Di bawah, nantinya ada museum dan ruang pertemuan. Konsep utama revitalisasi adalah pelestarian ruang bersejarah dan dinamika rancang kota kontemporer. Pohon-pohon trembesi tua akan dipertahankan,” ucapnya.

"Selain itu, revitalisasi sebagai upaya konservasi lingkungan melalui konsep rain garden dan sponge city. Kita harap, revitalisasi yang dilakukan menciptakan kembali ruang publik sebagai ruang perjumpaan dan ruang interaksi antarwarga kota,” sambung Bobby.

Terakhir digunakan...

Gubernur Sumut mengaku sudah lama mendorong revitalisasi Lapangan Merdeka dilakukan. Dirinya mendukung proyek yang sangat dinantikan masyarakat, khususnya warga Kota Medan.

Kepada presiden, Edy bilang, Lapangan Merdeka digunakan untuk terakhir kalinya pada Harganas 2022 ini. Momen ini sangat bersejarah karena peletakan batu pertamanya dilakukan Jokowi.

"Inilah keinginan kita semua, Lapangan Merdeka harus merdeka, harus kita dukung semua. Kita harap, selesai seperti yang diharapkan, sesuai cagar budaya apa yang kita inginkan, tidak ada lagi bangunan yang menghalangi orang melihat Lapangan Merdeka," kata Edy.

Revitalisasi Lapangan Merdeka mendapat dukungan berbagai kalangan masyarakat. Derajat Bimantoro, pemuda asal Mabar saat dimintai komentarnya menginginkan revitalisasi bisa memberi ruang yang besar bagi seluruh kalangan terutama anak muda.

Ia sangat ingin ada ruang hijau, warga nyaman beraktivitas di luar ruangan, termasuk membaca buku dengan tenang di tengah kota.

"Kita ingin Lapangan Merdeka menjadi tempat aktualisasi diri para anak muda. Kita inginnya diberikan ruang yang lebih, semua orang bisa datang, bisa nyaman berkegiatan atau berkumpul,” kata Derajat.

Nina warga Medanselayang, pun mendukung revitalisasi. Dirinya sering memanfaatkan Lapangan Merdeka untuk berekreasi bersama keluarganya.

“Kami terkadang membawa anak-anak rekreasi ke sini, lebih murah, kalau ke mall mahal. Kalau Lapangan Merdeka lebih baik lagi, ya bagus...” imbuhnya.

Selain menjadi RTH dan tempat berkumpul, ada juga masyarakat yang menginginkan Lapangan Merdeka kembali menjadi tempat bersejarah. Ani dari Kecamatan Medan Barat, menginginkan Lapangan Merdeka dijaga nilai sejarahnya.

“Kita dukunglah, apalagi tujuannya untuk mengembalikan nilai sejarah. Kita kan tahu, Lapangan Merdeka itu bersejarah,” kata Ani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com