Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Progres Penanganan Banjir Rob di Jateng yang Telan Dana Triliunan

Kompas.com - 24/06/2022, 06:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBanjir rob masih menjadi permasalahan yang menghantui wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah (Jateng).

Terlebih di daerah pesisir Kota Semarang dan Kota Pekalongan yang belum lama ini dilanda banjir rob dan membuat kegiatan warga menjadi lumpuh.

Terkait hal ini, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Adek Rizaldi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah penanganan.

Untuk di Kota Semarang, penanganan banjir rob tahap 1 telah dilakukan sejak tahun 2016-2019, berupa tanggul laut hingga rumah pompa.

Kini, proyek penanganan banjir rob telah masuk tahap 2, salah satunya berupa tanggul laut sepanjang 2 kilometer.

Baca juga: Ini Desakan Walhi kepada Pemerintah Atasi Banjir Rob di Pantura Jateng

"Tahap kedua kita lanjut lagi mulai 2021, mengintegrasikan (tanggul laut) dengan pembangunan Tol Tanggul Laut Semarang-Demak," kata Adek kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).

Salah satu titik lokasi pembangunan tanggul laut di Kota Semarang yakni Jalan Arteri Yos Sudarso dengan ketinggian sekitar 2,7 meter.

Adek mengungkapkan, proyek penanganan banjir dan rob di Semarang tersebut bernilai Rp 206 miliar dengan progres sudah sekitar 90 persen.

"Dikerjakan mulai tahun lalu sampai nanti Agustus tahun ini selesai," tambahnya.

Sedangkan untuk di wilayah Pekalongan, penanganan banjir rob yang dilakukan berupa pengendalian Sungai Loji dan Sungai Banger.

Baca juga: Proyek Tol Tanggul Laut Semarang-Demak Dianggap Memperparah Penurunan Muka Tanah Pantura Jateng

Untuk Sungai Loji, panjang penanganan sepanjang 7,5 kilometer. Sedangkan Sungai Banger Banger membentang 7,2 kilometer.

Ini terdiri dari 3 paket pengerjaan dengan total anggaran mencapai Rp 1,1 triliun.

"Progresnya baru sekitar 10 persen. Mulai dikerjakan tahun lalu sampai nanti selesainya di 2023," ujarnya.

Adek mengakui, pembangunan proyek penanganan banjir rob di Pekalongan memang menelan biaya besar.

Karena, penanganannya sekali sampai tuntas dan hal ini berbeda dengan Kota Semarang yang dilakukan bertahap sejak tahun 2016.

Di sisi lain, untuk penanganan di Pekalongan juga berbeda dengan Semarang. Karena berdasarkan kejadian 23 Mei 2022 lalu, air laut masuk sungai dan melimpas ke permukiman.

"Sehingga (tanggul) sungainya yang kita tinggikan di situ (Pekalongan), beda dengan Semarang yang airnya masuk dari garis pantai, jadi tanggul laut yang kita bangun," pungkas Adek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com