Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Dibutuhkan, Peluang Kerja di Bidang Konstruksi Terbuka Lebar

Kompas.com - 21/06/2022, 13:45 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bidang konstruksi merupakan salah satu bidang pekerjaan yang bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang baru mulai meniti karir.

Karena pembangunan infrastruktur terus berkembang, maka kebutuhan tenaga kerja di bidang konstruksi juga selalu ada termasuk di Indonesia.

Menurut Praktisi Konstruksi Tri Aditha Nugraha bidang konstruksi merupakan kebutuhan fundamental sebuah negara.

Karena itu, selama masih ada manusia maka kebutuhan terhadap bangunan dan fasilitas umum akan terus ada.

Baca juga: Semen Hijau, Inovasi Konstruksi untuk Lingkungan yang Lebih Baik

“Secara proyeksi kebutuhan akan selalu tumbuh di bidang konstruksi. Apalagi di Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045 mendatang. Bahkan sektor konstruksi berkontribusi sampai 10,44 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional,” ujarnya kepada Kompas.com.

Meski kerap dianggap sebagai pekerjaan yang ‘kotor’ karena berhubungan dengan tanah, semen atau bahan konstruksi lainnya, menurut Tri tidak semua pekerja konstruksi selalu turun lapangan.

“Seorang structure engineer di Perusahaan Konsultan lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor dibanding di lapangan. Hal ini karena pekerjaan mereka lebih banyak melakukan analisa struktur menggunakan software komputer,” jelasnya.

Contoh lainnya adalah mereka yang berprofesi sebagai seorang estimator. Para estimator ini bertugas untuk menghitung total biaya konstruksi dan bisa melakukan pekerjaan di kantor.

“Beberapa profesi di dunia konstruksi, hanya akan datang ke lapangan jika diperlukan. Mereka bahkan hanya melakukan verifikasi dengan rentang waktu yang sebentar. Begitu juga jenis pekerjaan lain seperti drafter, designer 3D, document control, project planner atau contract engineer,” papar Tri. 

Dikatakan, umumnya pekerjaan di bawah perusahaan consultant services atau layanan konsultan tidak membutuhkan waktu banyak bekerja dilapangan dibandingkan bekerja dibawah perusahaan kontraktor.

Baca juga: Seberapa Penting Kehadiran Drone dalam Industri Konstruksi Saat Ini?

Bagi yang ingin bekerja di industri konstruksi, Anda tak melulu harus bergelar sarjana teknik sipil. Karena merupakan industri padat karya di mana semua jenis pendidikan bisa berperan dan terlibat di dalam proyek.

Bahkan lulusan SMA/SMK yang cenderung dianggap hanya bisa memenuhi lowongan kelas blue collar (buruh kasar) sebenernya bisa juga masuk sebagai white collar (pegawai kantoran) seperti menjadi drafter atau designer 3D.

Tri mengatakan kompetensi dasar untuk lulusan SMA/SMK yang ingin masuk sebagai white collar juga harus memiliki kemampuan. 

"Minimal bisa mengoperasikan software gambar seperti AUTO CAD, Sketch Up, Revit, atau Tekla," terangnya. 

Ia mencontohkan, seorang drafter nantinya akan bekerja dan berkoordinasi dengan engineer, untuk membuat atau menerjemahkan hasil rancangan engineer kedalam bentuk gambar detail.

Secara jenjang karir, drafter bisa setara dengan engineer yang lulus sarjana seperti menjadi estimator atau quantity surveyor.

“Akan tetapi kembali lagi dengan semakin tinggi tingkat pendidikan, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan atau berperan dalam sebuah profesi tinggi akan lebih banyak terbuka lagi,” tambah Tri.

Dengan melihat bersarnya peluang pekerjaan di industri konstruksi di Indonesia, maka Anda bisa menjadikanya sebagai karir yang potensial. 

Namun demikian, Anda harus tetap memiliki keahlian agar memiliki nilai jual lebih bila melamar ke prusahaan incaran. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com