Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Waduk Surut, Kota Kuno Berusia 3.400 Tahun Muncul di Irak

Kompas.com - 01/06/2022, 20:55 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

Sumber Physorg

JAKARTA, KOMPAS.com - Reruntuhan kota yang diperkirakan berasal dari era Kekaisaran Mittani berusia 3.400 tahun secara tiba-tiba muncul di Irak.

Reruntuhan tersebut ditemukan oleh tim arkeolog asal Jerman dan Kurdi di waduk Mosul awal tahun ini. Penemuan ini terjadi karena permukaan air turun dengan cepat akibat kekeringan ekstrem di Irak.

Kota kuno ini bisa jadi merupakan kota Zakhiku kuno, yang diyakini sebagai pusat penting di Kekaisaran Mittani, yang ada sekitar tahun 1550-1350 Sebelum Masehi (SM).

Baca juga: Ternyata, Batu Bata Telah Digunakan sejak Zaman Mesir Kuno

Irak adalah salah satu negara di dunia yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim. Bagian selatan negara itu khususnya telah menderita kekeringan ekstrem selama berbulan-bulan.

Untuk mencegah tanaman mengering, sejumlah besar air telah diambil dari waduk Mosul, yang merupakan salah satu lokasi penyimpanan air terpenting di Irak.

Hal ini menyebabkan kota Zaman Perunggu yang telah tenggelam beberapa dekade yang lalu muncul bahkan belum pernah ada penyelidikan arkeologis sebelumnya.

Peristiwa tak terduga ini menempatkan para arkeolog di bawah tekanan mendadak untuk menggali dan mendokumentasikan setidaknya sebagian dari kota besar dan penting ini secepat mungkin sebelum tenggelam kembali.

Seperti dikutip dari PhysOrg, tim peneliti kemudian memutuskan untuk melakukan penggalian penyelamatan lokasi waduk yang berada di Kemune.

Proses penggalian berlangsung pada bulan Januari dan Februari 2022 bekerja sama dengan Direktorat Purbakala dan Warisan di Duhok (Wilayah Kurdistan Irak).

Dalam waktu singkat, para peneliti berhasil memetakan sebagian besar kota. Selain sebuah istana, yang telah didokumentasikan pada tahun 2018, beberapa bangunan besar lainnya ditemukan.

Misalnya benteng besar dengan tembok dan menara, bangunan penyimpanan bertingkat yang monumental, dan kompleks industri.
Tim peneliti tercengang dengan keadaan dinding yang terpelihara dengan baikterlepas dari kenyataan bahwa dindingnya terbuat dari batu bata lumpur yang dijemur dan berada di bawah air selama lebih dari 40 tahun.
Utuhnya kota kuno ini diperkirakan karena seluruh bangunan terkubur dalam gempa bumi sekitar tahun 1350 SM.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada situs penting oleh naiknya air , bangunan yang digali ditutup seluruhnya dengan terpal plastik dan ditutup dengan kerikil.
Ini dimaksudkan untuk melindungi dinding dari tanah liat yang belum dibakar dan temuan lain yang masih tersembunyi di dalam reruntuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com