Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Kemarau, 16 Kelurahan di Bantul Butuh Sarana dan Jaringan Air Bersih

Kompas.com - 26/05/2022, 07:31 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul telah memetakan 16 kelurahan yang membutuhkan pembangunan sarana maupun jaringan air bersih.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bantul Sri Nuryanti mengatakan, pemetaan ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat setempat.

"Hampir seluruhnya, tetapi yang paling membutuhkan ada 16 kelurahan, dan sesuai perintah Pak Bupati, kita lagi memetakan mana yang betul-betul musim kemarau ini tidak ada air," ujar Sri sebagaimana dilansir Antara, Rabu (25/5/2022).

Beberapa kelurahan di Bantul yang butuh sarana air bersih itu di antaranya Desa Caturharjo Pandak, Desa Argosari Sedayu, dan Desa Munthuk Dlingo, Desa Srimulyo, dan lain-lain.

Sri mengaku, pihaknya sudah memetakan beberapa titik. Bahkan, terdapat 160 titik segera terselesaikan pembangunannya jaringan air bersihnya.

Namun, karena menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maka akan direalisasikan secara bertahap.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Bikin Konsumsi Air Bersih Melonjak Tiga Kali Lipat

"Kita juga akan berusaha, ke swasta yang mungkin bisa bersinergi," sambung Sri.

Sri menjabarkan, kebutuhan sarana atau penunjang pemenuhan air bersih dari setiap wilayah rata-rata berbeda.

Misalnya, ada yang butuh sumur karena jaringan sudah ada, begitu juga sebaliknya hanya butuh jaringan, karena sebelumnya sudah ada program dari pemerintah.

Sejauh ini, program untuk penyediaan air bersih yang dilakukan contohnya Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

"Tapi yang ke rumah-rumah belum, ada yang sudah ada jaringan, tapi tidak ada sumur, kita petakan sudah ketemu dan mau ekspos dengan Pak Bupati dan Bappeda," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, kebutuhan anggaran pembangunan sarana air bersih dari setiap wilayah juga berbeda.

Ada yang hanya puluhan juga hingga mencapai ratusan juta. Ini tergantung dari kedalaman sumur dan sistem pengelolaan air bersihnya.

"Kalau dari Bupati Bantul target lima tahun terselesaikan, tetapi karena keterbatasan APBD kita melihat dulu nanti, kemudian kita susun," tutup Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com