Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Penjualan 2022, Bukaka Incar Proyek-proyek KPBU

Kompas.com - 18/05/2022, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukaka Teknik Utama Tbk akan terus mencari peluang-peluang bisnis yang menjanjikan demi mendukung performa penjualan dan pendapatan tahun 2022.

Salah satunya adalah membidik proyek-proyek strategis nasional (PSN) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk Afifuddin Suhaeli mengungkapkan hal tersebut saat menjawab Kompas.com, dalam Paparan Publik Tahunan, di Bogor, Rabu (19/5/2022). 

"Kami sedang menggalakkan KPBU, karena Pemerintah tengah mengalami kesulitan dalam mendanai proyek-proyek konstruksi, terutama PSN," ujar Afifuddin.

Oleh karena itu, lanjut dia, Perseroan mengambil inisiasi dan kreatifitas pendanaan melalui skema KBPU.

Baca juga: Anda Harus Tahu, Perbedaan Jembatan Callender Hamilton dan Cable Stayed

Salah satu proyek yang tengah dikerjakan adalah penggantian atau duplikasi jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa melalui anak anak usaha PT Baja Titian Utama.

Kontrak kerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) yang diraup pada 2021 itu mencetak nilai investasi sebesar Rp 2,19 triliun.

Perseroan akan melaksanakan proyek 37 lokasi jembatan yang tersebar di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Untuk diketahui, kerjasama KPBU ini memiliki jangka waktu hingga 12 tahun yang terdiri dari dua tahun masa konstruksi dan 10 tahun masa layanan.

Afifuddin memastikan, KPBU jembatan Callender Hamilton ini bukan yang terakhir. Perseroan akan terus mencari peluang-peluang dengan skema kerja sama serupa dengan berbagai kementeran lainnya.

"Mudah-mudahan ada beberapa KPBU lagi dalam beberapa tahun ke depan. Bagaimana kami menemukan skema pembiayaan yang tepat, sesuai dengan anggaran yang ada, serta memaksimalkan APBN dengan skema yang lebih kreatif," imbuh Afifuddin.

Selain KPBU, Perseroan juga terus mencari peluang pasar mancanegara, terutama Eropa dan Timur Tengah.

Melalui entitas baru Bukaka Three D Private Limited, Perseroan mengerjakan kontrak pengadaan 36 unit passenger boarding bridge di beberapa bandara India.

Perseroan bekerjasama dengan perusahaan India untuk membentuk kelancaran operasional pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Kinerja keuangan

Afifuddin optimistis kontrak-kontrak pekerjaan tersebut dan sejumlah peluang ke depan, perseroan dapat merealisasikan target pendapatan dan penjualan tahun 2022 senilai Rp 3,8 triliun.

Sementara hingga Kuartal I-2022, Bukaka mencetak penjualan senilai Rp 783,9 miliar atau 20,27 persen dari target.

Sedangkan segmen laba bersih, Perseroan baru membukukan 25,22 persen atau Rp 99 miliar dari proyeksi Rp 392,5 miliar.

Adapun sepanjang tahun 2021, Perseroan meraup pendapatan sebesar Rp 3,98 triliun atau mengalami penurunan 34,07 persen.

Demikian halnya dengan laba kotor dan laba bersih yang tercatat masing-masing menjadi Rp 734,12 miliar dan Rp 423,71 miliar.

Menurut Afifuffin, penurunan pendapatan ini, selain disebabkan Pandemi Covid-19 yang merupakan faktor paling besar yang memukul sektor infrastruktur dan konstruksi, banyak dana pemerintah dialokasikan untuk bidang kesehatan.

"Jadi pemulihan belum terlihat, dan itu berdampak pada sektor infrastruktur dan konstruks," tandasnya.

Namun demikian, aset Perseroan meningkat dari semula Rp 4,74 triliun pada 2019 menjadi Rp 4,98 triliun pada 2020.

Ekuitas Perseroan juga mengalami kenaikan dari semula Rp 2,44 triliun pada 2019 menjadi Rp 2,84 triliun pada 20220.

Corporate Secretary Bukaka Teknik Utama Teguh Wicaksana Sari menambahkan, sepanjang 2021 juga Perseroan terlibat dalam beberapa PSN terutama transmisi tenaga listrik, boarding bridge, dan infrastruktur.

Di antaranya tiga proyek raksasa PLTA yakni PLTA Poso energy, PLTA Malea Energy, dan PLTA Kerinci Merangin Hidro.

Sedangkan proyek-proyek Pembangkit Listrik Minihydro (PLTM) yang digarap adalah PLTM Cikaengan, PLTM Empat pendiri, dan PLTM Poso Energi Tiga Pamona.

"Pada tahun ini juga perseroan berhasil mengakuisisisebagian saham PT Petro Hydro Optima yang saat ini mengerjakan PLTM Jayamukti di Kabupaten Garut, Jawa Barat," ungkap Teguh.

Kemudian, melalui PT Bukaka Mega Investama, Perseroan menambah investasi secara bertahap dengan nilai Rp 1,12 triliun di PT Kerinci Merangin Hidrop (KMH) melalui mekanisme pengambilan bagian atas saham baru KMH dan PT Malea Energy senilai Rp 150 miliar.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com