Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba Serbi Jembatan Callender Hamilton, Dianggap Paling Ekonomis

Kompas.com - 28/12/2021, 12:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan, 37 unit jembatan tipe Callender Hamilton (CH) di Pulau Jawa akan diganti atau diduplikasi melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Jembatan CH merupakan jembatan rangka baja hasil inovasi Archibald Milne Hamilton dan dinilai sebagai tipe jembatan paling ekonomis pada masanya.

Archibald Milne Hamilton lahir di Waimate, Canterbury Selatan, New Zelan dan lulus dengan gelar Bachelor of Engineering (Civil) dari Canterbury College (sekarang University of Canterbury) pada tahun 1924.

Ia kemudian mengembangkan desain jembatannya pada tahun 1927 di Irak, di mana ia bekerja sebagai Asisten Insinyur Departemen Pekerjaan Umum setempat.

Hingga pada tahun 1932, ia memimpin pembangunan Jalan Rowanduz, sebuah rute strategis yang membutuhkan banyak keahlian teknik.

Selama pengerjaan proyek inilah jembatan Callender-Hamilton lahir. Ia pun mengembangkan idenya lebih jauh memperoleh hak paten pada tahun 1935.

Sistem jembatan yang ia kembangkan kemudian dikenal sebagai jembatan Callender-Hamilton.

Dalam prosesnya, konstruksi jembatan pun bsia dikerjakan lebih cepat dari biasanya, bahkan oleh teknisi yang tidak terampil karena komponennya yang dibuat dari pabrik.

Teknik ini kemudian terbukti sangat efektif dan digunakan dalam pengembangan jembatan militer sebelum dan selama Perang Dunia Kedua.

Jembatan CH ini memiliki dua tipe utama yaitu through-type (rangka baja berada di atas lantai jembatan) dan deck-type (rangka baja berada di bawah lantai jembatan).

Jembatan CH terdiri dari rangkaian panel-panel rangka batang, di mana tiap panel mempunyai panjang 4,58 m meter. Panjang jembatan CH umumnya terdiri dari 7-11 panel.

Proses penyambungan tiap panel di jembatan dengan menggunakan baut dan mur, sehingga tidak diperlukan pekerjaan pengelasan atau pemotongan.

Jembatan CH sendiri mulai dibangun di Indonesia pada pertengahan tahun 1970-an. Karena usianya sudah mencapai 40 tahun, penggantian/duplikasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com