Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Penamaan Jalan Tol Layang MBZ

Kompas.com - 17/05/2022, 15:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pangeran Mohamed bin Zayed (MBZ) bin Sultan Al Nahyan terpilih sebagai presiden baru Uni Emirat Arab (UEA), Sabtu (14/5/2022) waktu setempat.

MBZ dipilih menjadi presiden UEA sehari setelah kematian Syekh Khalifa yang sebelumnya menduduki posisi itu.

Menurut Kantor Berita WAM yang dikutip AFP, Pangeran MBZ dipilih oleh Dewan Tertinggi Federal setelah bertahun-tahun bertindak di belakang layar saat saudara tirinya itu absen karena kesehatan buruk.

Baca juga: Jokowi Singgung IKN Saat Bertemu MBZ, Ada Apa?

Sejatinya, nama Pangeran MBZ bukanlah sesuatu yang asing lagi di telinga masyarakat Indonesia.

Karena, MBZ telah diabadikan sebagai pengganti nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) atau juga dikenal Tol Japek II Elevated, Senin (12/4/2021) silam.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat Izin Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor BM.07.02-Mn/635, tertanggal 8 April 2021.

Upacara peresmian ini dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Duta Besar RI untuk UEA Hasan Bagis, serta Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri.

Suasana Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) Cikampek KM 10 yang ditutup sementara di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). Penutupan jalan layang MBZ dari pukul 07.00 WIB tersebut akibat kepadatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di wilayah Karawang dan akan dibuka bila lalu lintas kembali lancar.ANTARA FOTO/FAKHRI HERMANSYAH Suasana Jalan Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) Cikampek KM 10 yang ditutup sementara di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). Penutupan jalan layang MBZ dari pukul 07.00 WIB tersebut akibat kepadatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di wilayah Karawang dan akan dibuka bila lalu lintas kembali lancar.
Dalam pidatonya kala itu, Pratikno memberikan alasan apa yang melatarbelakangi perubahan nama tersebut.

“Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) sudah berlangsung selama lebih dari 45 tahun, tepatnya sejak Tahun 1976,” jelas Pratikno.

Baca juga: Resmi, Mohamed Bin Zayed Diabadikan Jadi Nama Jalan Layang Japek

Menurut Pratikno, hubungan bilateral kedua negara ini semakin lama kian akrab, baik di bidang sosial, kebudayaan, maupun ekonomi.

Misalnya, di bidang ekonomi, UEA menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun Indonesia Investment Authority (INA).

“Jadi, (INA) merupakan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia yang dibentuk beberapa waktu lalu,” tambah dia.

Adapun Tol Layang MBZ dirancang sepanjang 36,4 kilometer dan dianggap sebagai salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital tersebut.

Jalan bebas hambatan berbayar ini merupakan jalan tol layang terpanjang dan menjadi jalan tol bertingkat atau double decker motorway pertama di Indonesia karena dibangun di atas Tol Japek.

Pembangunannya dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk dengan skema kerja sama operasi (KSO).

Sedangkan soal pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai investasi Rp 16,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com