JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial Twitter mengenai biaya hidup di Yogyakarta yang disebut murah, padahal kenyataan di lapangan mengatakan sebaliknya.
Hingga artikel ini diunggah, tweet tersebut telah memperoleh 2.892 retweets dan 8.616 likes.
Yang bilang hidup di Jogja murah STOP LYING
— Buruh Yogyakarta (@BuruhYogyakarta) May 16, 2022
Lantas, berapa sebenarnya biaya hidup yang dibutuhkan untuk tinggal di Yogyakarta?
Terkait hal ini, Survei Biaya Hidup (SBH) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menunjukkan, kota yang memiliki rata-rata total pendapatan rumah tangga tertinggi selama sebulan adalah Jakarta sebesar Rp 21.433.656.
Sementara kota dengan rata-rata total pendapatan rumah tangga terendah selama sebulan adalah Kotabaru sebesar Rp 5.962.998.
Baca juga: Kawasan Kotabaru Yogyakarta Disiapkan Jadi Jalur Alternatif Otoped
Sedangkan rata-rata total pendapatan rumah tangga selama sebulan di Yogyakarta adalah sebesar Rp 8.397.823.
Adapun pendapatan tersebut merupakan akumulasi dari gaji atau upah, hasil bersih usaha, kepemilikan atas aset dan pemberian, dan lainnya.
Di sisi lain, rata-rata pengeluaran per rumah tangga di Yogyakarta dari konsumsi dan non-konsumsi dengan rata-rata jumah anggota keluarga sebanyak 3,5 selama sebulan adalah Rp 9.547.873.
Kemudian, rata-rata pengeluaran rumah tangga per kapita dari konsumsi dan non-konsumsi adalah Rp 2.727.964.
Berikut adalah rincian pengeluaran konsumsi dan kelompok pengeluaran konsumsi di Yogyakarta dengan jumlah total Rp 6.770.197:
Baca juga: Tanggapan BPN soal Keraton Yogyakarta yang Enggan Lepas Tanah Sultan Ground untuk Jalan Tol
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.