JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap penjual rumah pasti ingin agar propertinya bisa laku dengan harga tinggi.
Karena itu wajar sebelum dijual, para pemilik rumah biasanya berupaya merapikan agar rumah dalam kondisi terbaik.
Bahkan, jika ada bagian rumah yang rusak, mereka pun tak segan akan segera merenovasinya.
Baca juga: Milenial, Manfaatkan Momentum IPEX 2022 untuk Berburu Rumah Pertama
Namun, tahukah Anda bahwa terdapat beberapa penyebab utama harga rumah seken bisa merosot saat dijual?
Berikut enam faktor yang dapat memengaruhi turunnya nilai jual rumah Anda:
1. Perbukitan dan lereng
Rumah yang terletak di perbukitan atau lokasi dengan
Rumah yang terletak di perbukitan atau lokasi permukaan yang miring tidak menjadi daya tarik konsumen.
Permukaan yang miring tidak menjadi daya tarik konsumen. Karenanya, harga atau nilai jual rumah dengan kondisi seperti ini tentu saja lebih rendah.
Sebaliknya, kebanyakan orang lebih memilih rumah dengan halaman belakan luas, dan permukaannya yang datar.
Sementara halaman belakang dengan permukaan miring sulit untuk difungsikan sebagai ruang beraktivitas misalnya untuk bermain, dan sebagainya.
2. Berlokasi di jalan utama
Rumah yang berada di pinggir jalan utama mungkin terlihat strategis, tetapi kebanyakan orang justru menghindarinya.
Alasannya, memiliki hunian atau rumah yang berada tepat di samping jalan utama sangatlah bising dan berisik yang diakibatkan oleh lalu lintas kendaraan.
Kebisingan tersebut tidak membuat Anda betah berada atau tinggal di dalam rumah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.