Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran ke Madiun, Singgah di Hutan Pinus dan Monumen Kresek

Kompas.com - 07/05/2022, 11:10 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Madiun terletak di Provinsi Jawa Timur yang terbagi menjadi kota dan kabupaten.

Madiun dikenal dengan sebutannya sebagai kota perdagangan dan industri (GADIS), sejumlah wisata kuliner khas hingga tempat wisata.

Bagi Anda yang menghabiskan waktu libur Lebaran untuk mengunjungi saudara di Madiun, Kompas.com rekomendasikan untuk berkunjung ke wisata alam Hutan Pinus Nongko Ijo.

Sesuai dengan namanya, wisata alam ini berupa hamparan hutan pinus yang masih terjaga keasriannya.

Hutan Pinus Nongko Ijo terletak di lereng gunung Wilis, Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

Baca juga: Melongok Kawasan Taman Wisata Laut Modern Pekalongan Usai Dipersolek

Tempat wisata ini hanya berjarak sekitar 40 menit perjalanan dari Kota Madiun. Selama perjalanan, Anda juga bisa menikmati keindahan hamparan sawah dan lingkungan pedesaan.

Hutan Pinus Nongko IjoKompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani Hutan Pinus Nongko Ijo
Untuk masuk ke tempat wisata ini, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 untuk satu orang dan Rp 15.000 untuk dua orang.

Adapun biaya tersebut sudah termasuk fasilitas wifi di area hutan pinus karena pengunjung tidak akan bisa memperoleh sinyal dengan paket data pada umumnya.

Sementara untuk tiket parkirnya, Rp 3.000 dikenakan untuk parkir motor dan Rp 5.000 untuk parkir mobil.

Untuk menunjang tempat wisata tersebut, pengelola menambahkan beberapa gazebo kayu bagi pengunjung yang ingin beristirahat sambil menikmati santapan.

Baca juga: 340,72 Kilometer Rampung, Jalur Pansela Siap Jadi Akses Wisata Lebaran

Tersedia pula warung, toilet, ayunan, menara pantau, kursi taman dan area berfoto yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung.

Bosan dengan area hutan pinus, pengunjung bisa turun ke area bawah menggunakan tangga permanen yang telah diciptakan untuk melihat sungai dan bendung.

Dalam jarak beberapa meter di tangga, pengelola telah menyediakan kursi bagi pengunjung yang mungkin merasa lelah saat harus turun ke sungai atau ingin naik kembali ke area hutan pinus.

Seusai berlibur di hutan pinus, Anda bisa berbelanja buah-buahan untuk oleh-oleh di desa sekitar, seperti durian dan pisang.

Tak hanya wisata alam, Madiun juga punya objek wisata lain yang bersejarah, yakni Monumen Kresek.

Monumen Kresek terletak di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun yang dibangun untuk mengenang peristiwa di Madiun pada 18 September 1948 yang dikenal dengan Peristiwa Madiun atau gerakan PKI di wilayah tersebut.

Monumen KresekKompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani Monumen Kresek
Melansir Tribun News, monumen ini berdiri atas lahan seluas 3,3 hektar dan terdiri dari relief penginggalan sejarah tentang PKI di Madiun.

Adapun Monumen Kresek dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Soelarso pada 10 Juni 1991.

Saat memasuki pintu monumen, terlihat patung besar yang terdiri dari dua orang, satu dengan posisi akan memenggal, sedangkan satu lainnya duduk dengan posisi seolah siap dipenggal.

Untuk mencapai patung pemenggalan tersebut, pengunjung perlu melalui tangga yang berjumlah 17, 9, dan 45 yang menyimbolkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

Monumen KresekKompas.com/Aisyah Sekar Ayu Maharani Monumen Kresek
Tak jauh dari monumen, terdapat prasasti batu dengan ukiran nama-nama prajurit TNI dan pamong desa, baik yang gugur dalam peristiwa Madiun 1948.

Salah satu prajurit TNI berpangkat tertinggi yang gugur dalam pertempuran ialah Kolonel Inf. Marhadi yang namanya kemudian diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Madiun.

Di lokasi ini, pihak pengelola juga telah menyediakan pendopo untuk tempat istirahat pengunjung, taman bermain, balai pertemuan, warung dan area parkir.

Sementara itu, Monumen Kresek tidak memungut biaya masuk, sehingga pengunjung hanya perlu mengeluarkan biaya parkir.

Mengakhiri libur Lebaran di Madiun, Anda bisa mampir ke Desa Kaliabu dan Desa Bancong di Kabupaten Madiun untuk membeli oleh-oleh khas Madiun, yakni brem.

Brem adalah camilan yang terbuat dari fermentasi ketan hitam yang diambil sarinya, kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam.

Camilan khas ini memiliki rasa manis dan asam. Cara memakan brem sama seperti saat Anda memakan permen.

Dan makanan khas yang tak boleh ketinggalan untuk dibawa kembali ke perantauan adalah sambal pecel Madiun yang terkenal dengan kelezatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com