Unit-unit rumah pada klaster ini mencakup empat kamar tidur dengan empat alternatif tipe pilihan yang memiliki luas bangunan bervariasi, mulai 173 hingga 252 meter persegi.
Dipasarkan mulai harga Rp 3,5 miliar per unit, setiap rumah di klaster ini dirancang dengan penataan ruang yang memberikan kesan lapang bagi penghuninya.
Harto mengungkapkan tingkat kebutuhan pasar di kota Surabaya terhadap tipe-tipe rumah premium tetap ada dan relatif cukup stabil.
Peluncuran klaster-klaster baru ini menjadi bagian dari strategi Intiland untuk memperkuat pengembangan kawasan perumahan Graha Natura seluas 86 hektar.
Menurut Harto, ada banyak faktor yang membuat pasar residensial Surabaya cepat pulih dan permintaan terus meningkat.
Pertama, Semester I-2022 ini merupakan periode terakhir pemberian insentif PPN. Oleh karena itu, para konsumen memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan rumah idaman.
"Kami tentu saja, memanfaatkannya dengan maksimal dalam memenuhi kebutuhan pasar," kata Harto.
Selain residensial tapak, Intiland juga menawarkan residensial vertikal atau apartemen, ritel, dan perkantoran seperti Graha Golf, The Rosebay, dan Spazio Tower.
Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menjelaskan, tahun ini merupakan momentum bagi Perseroan untuk pemulihan kinerja usaha.
Sejumlah upaya strategis disiapkan untuk mengantisipasi membaiknya kondisi pasar properti dan kembali tumbuhnya minat beli dan investasi masyarakat.
Fokus utama adalah meningkatkan penjualan, khususnya dari produk inventori atau stok unit di sejumlah proyek perumahan dan apartemen.
"Perseroan juga terus memperkuat penetrasi penjualan lahan industri dengan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure sekitar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk penyelesaian konstruksi beberapa proyek yang sedang berjalan," ungkap Archied.
Selain itu, Perseroan juga menjajaki peluang-peluang kerjasama pengembangan proyek, baik secara langsung maupun dengan menggandeng mitra strategis.
Pengembangan dan peluncuran proyek baru tetap menjadi salah satu strategi pertumbuhan usaha, namun dijalankan dengan sangat hati-hati dan mencermati ceruk, potensi, dan daya serap pasar.
Catatan penjualan kuartal I-2022 ini menjadi salah satu landasan dan pertimbangan optimisme masa depan pasar Surabaya.