Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembangunan Flyover Gatot Subroto di Medan Dikaji Ulang, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 22/04/2022, 15:16 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR akan melakukan studi ulang pada rencana pembangunan Flyover Gatot Subroto di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian ketika meninjau bakal lokasi peningkatan simpang Gatot Subroto, Kamis (21/04/2022).

Setelah mengunjungi calon lokasi, Hedy menginstruksikan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut untuk melakukan kajian ulang.

Baca juga: Flyover Kopo Disebut Bisa Digunakan Mudik Lebaran, Berikut Progresnya

Kajian tersebut akan dilakukan dalam beberapa minggu kedepan. Hasilnya untuk menentukan pilihan konstruksi infrastruktur yang terbaik, antara konstruksi flyover atau underpass.

"Kalau flyover agak kumuh ya, jadi kita akan lihat kemungkinan apakah bisa dibangun underpass saja," jelas Hedy dikutip dari situs resmi Dirjen Bina Marga, Jumat (22/04/2022).

Setelah kajian tersebut, proses selanjutnya ialah pembuatan desain dan feasibility study (FS).

Hedy mengatakan, pihaknya akan berusaha merampungkan proses persiapan pada 2022, sehingga tahun depan bisa memulai konstruksi.

DI sisi lain, Pemerintah Kota Medan juga harus melakukan persiapan lahan untuk proyek peningkatan simpang Gatot Subroto ini.

Sebagai informasi, desain pembangunan Flyover Gatot Subroto sudah pernah dilakukan pada 2015, namun belum sampai tahap konstruksi.

Selanjutnya keinginan pembangunan ini kembali diusulkan oleh Walikota Medan melalui surat yang dilayangkan kepada BBPJN Sumut pada 5 April 2022.

Baca juga: Jembatan Ploso Baru Sudah Bisa Dilalui, Lihat Penampakannya

Sementara itu, Direktur Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Jalan dan Jembatan Dirjen Bina Marga, Miftachul Munir menjelaskan, desain pembangunan Flyover Gatot Subroto pada 2015 memerlukan peninjauan ulang guna proof check desain.

Menurutnya kondisi lingkungan simpang Gatot Subroto saat ini sudah berubah sejak desain awal.

"Terus terang desain tahun 2015 belum tentu sesuai dengan peruntukan saat ini. Dulu didesain sebelum Jalan Tol Medan Kualanamu Tebing Tinggi beroperasi," jelas Munir.

Penyesuaian desain merupakan hal yang lazim dilakukan dalam pekerjaan konstruksi infrastruktur jalan dan jembatan.

"Kita ingin FS tahun 2015 di-review. Karena cuma review seharusnya tidak terlalu lama. Tinggal ambil data traffic saat ini," terang Munir.

Review yang sama juga perlu dilakukan pada desain. Sementara dari segi teknis konstruksi, dari pandangan lapangan tampaknya tidak memerlukan teknologi pembangunan underpass yang kompleks.

"Paling untuk underpass harus memikirkan drainase saja," imbuhnya.

Baca juga: Bagaimana Membedakan Jembatan dan Flyover? Ini Penjelasannya

Berdasarkan desain awal 2015, Flyover Gatot Subroto membutuhkan biaya pembebasan lahan sebesar Rp 78,3 miliar dan konstruksi Rp 286,1 miliar untuk total penanganan sepanjang 700 meter.

Dia pun berharap jika proyek simpang Gator Subroto ini berlanjut, harus bisa selesai pada tahun 2024.

"Melihat kondisi sekarang perlu ada penyesuaian. Apalagi ada arahan presiden bahwa proyek-proyek harus selesai tahun 2023," pungkas Munir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com