Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Targetkan PNBP Tahun 2022 Capai Rp 8,5 Triliun

Kompas.com - 04/04/2022, 15:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 8,5 triliun pada tahun 2022.

"Terkait PNBP tahun ini adalah Rp 8,5 triliun dan kami optimis ini bisa dilaksanakan dengan baik," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, Senin (04/04/2022). 

Budi menjelaskan upaya Kemenhub dalam mengoptimalkan PNBP pada masa pandemi antara lain, pertama, melalui kebijakan jasa layanan kepelabuhanan dengan mengubah Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) menjadi Badan Usaha Pelabuhan (BUP) sehingga pendapatannya lebih mudah dikelola.

Baca juga: Kemenhub: Jateng Diprediksi Jadi Tujuan Pemudik Terbanyak Lebaran 2022

Kedua, melakukan reformasi pelayanan pendidikan dan diklat dengan sistem daring berbasis aplikasi, perangkat lunak, dan web serta pemberian sertifikat on delivery, sekaligus pembelajaran praktik tatap muka.

Ketiga, melakukan kampanye keselamatan perjalanan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Keempat, mengusulkan Balai Pengujian dan Balai Perawatan menjadi satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU).

Kelima, menerapkan tarif yang kompetitif dalam mengoptimalisasi pemanfaatan aset. Keenam, mengoptimalkan PNBP melalui pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) dan sewa terhadap aset BMN berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 tahun 2020 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. 

Ketujuh, penerapan denda administrasi dalam rangka menjamin kepatuhan pihak operator.

"Kami akan mereformasi menggunakan teknologi informasi melibatkan jasa pihak ketiga untuk mengontrol PNBP secara efektif dan efisien," cetus Budi. 

Budi optimistis target PNBP tahun 2022 dapat dicapai seiring dengan peningkatan kapasitas di sejumlah sektor dan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan agar jumlah PNBP terus meningkat.

"Sektor tertentu terjadi suatu kenaikan dari ekspor. Ini menunjukkan bahwa di pelabuhan bisa ditingkatkan, darat bisa ditingkatkan, pelayanan udara juga sudah mendekati 70 persen sampai 80 persen kapasitas seperti sebelum tahun 2019," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com