Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas Sponge City, Salah Satu Konsep Pembangunan IKN Nusantara

Kompas.com - 02/03/2022, 17:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah memberikan gambaran tentang pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara melalui Rencana Induk IKN yang tertuang dalam Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.

Dalam Rencana Induk tersebut dijelaskan bahwa IKN akan memadukan tiga konsep perkotaan, meliputi IKN sebagai kota hutan (forest city), kota spons (sponge city) dan kota cerdas (smart city).

Tujuannya adalah untuk membangun ibu kota dengan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Ketua Majelis Kode Etik Ikatan Ahli Perencanaan Kota (IAP) Bernadus Djonoputro menjelaskan,  sponge city adalah kota dengan pengelolaan air hujan, menampung dan menyimpannya melalui solusi engineering.

Sponge city bukan hanya mengelola air dengan menangkap curah hujan, tetapi juga melakukan retensi hingga mengembangkan bangunan hijau dengan atap kebun.

Baca juga: Menilik PR Pemerintah Sebelum Smart Forest City IKN Nusantara Diwujudkan

“Secara keseluruhan, kota menjadi lebih hijau, memiliki cadangan air dan menciptakan micro climate kawasan yang lebih livable,” jelas Bernadus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/3/2022).

Perbedaan sponge city dengan daerah resapan air

Bernadus menjelaskan, sebenarnya sponge city dan daerah atau sumur resapan air memiliki konsep yang sama.

Akan tetapi, konsep sponge city didesain secara masif serta progresif dengan membangun drainase dalam skala besar, resapan dan ruang-ruang reservoir bawah tanah, manajemen kawasan rawa hingga jalur air.

Teknologi yang dipakai misalnya pada material aspal jalan yang mampu menyerap air, teknologi penanaman di atap gedung sampai dengan otomatisasi kontrol dam dan penyimpanan air untuk musim kemarau.

“Selain itu, target kinerja dalam sponge city juga di upgrade sampai di net zero target, run off dan micro climate yang tercipta,” tambah Bernadus.

Baca juga: IKN Nusantara Diklaim Berkonsep Smart City, Bagaimana Cara Mengukurnya?

Lebih lanjut, sponge city adalah bagian dari membuat kota semakin cerdas pada fungsi manajemen air dan prevensi bencana akibat banjir.

Banjir harus 100 persen teratasi, di mana investasi harus dilakukan dengan membangun infrastruktur besar dalam pengamanan air,” Bernadus kembali menjelaskan.

Terkait hal ini, masterplan harus mampu diimplementasikan secara konsisten dan progresif.

Terlebih, konsep sponge city sudah pernah di terapkan sebelumnya di kota-kota China dengan kondisi yang berisiko banjir.

“Sebenarnya kini kita bisa menata dan merencanakan kota baru dengan kaidah-kaidah sponge city,” ujar Bernadus.

Baca juga: Mengupas 6 Karakteristik Konsep Smart City dan Perwujudannya

Menurutnya, kemampuan untuk menjalankan inovasi dan mengatur pembiayaan adalah kunci keberhasilan penerapan sponge city di IKN Nusantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com