Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupas Kriteria Smart Forest City, Disebut Jadi Konsep IKN Nusantara

Kompas.com - 25/02/2022, 09:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Ibu Kota Negara Baru (IKN) Nusantara akan menjadi Future Smart Forest City of Indonesia.

Basuki menjelaskan prinsip-prinsip yang telah direncanakan sebagai konsep desain pembangunan infrastuktur yang efisien, ramah lingkungan, hemat energi, dan produktif.

Namun, apa itu smart forest city?

Ketua Majelis Kode Etik Ikatan Ahli Perencanaan Kota Indonesia (IAP) Bernadus Djonoputro mengatakan, smart forest city adalah kota yang harus menganut konsep penting yaitu habitat manusia dan infrastruktur kota sebagai bagian dari ekosistem hutan.

“Jadi subjek utamanya adalah hutan, bukan sebaliknya,” jelas Bernadus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Adapun untuk kriterianya, smart forest city harus dapat memastikan bahwa footprints dari kawasan terbangun dan karbon kota tidak boleh mengganggu hutan dan bahkan bisa memperbaikinya.

Baca juga: Ini Lokasi Akurat Titik Nol IKN Nusantara

Selain itu, sistem dan teknologi yang dipakai sebagai sarana prasarana harus berkelanjutan dan bisa menurunkan maksimal footprints kota di tengah hutan Pulau Kalimantan tersebut.

Sehingga untuk saat ini, pemerintah dan pihak terkait yang terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara harus memastikan bahwa semua kegiatan, bangunan, instansi dan penduduk IKN telah memiliki standar dan aturan turunan tentang tata hidup kota hutan yang ketat.

“Semua infrastruktur energi dan listrik harus dipastikan Energi Baru Terbarukan (EBT),” tambah Bernadus.

Hal ini menjadi penting mengingat keputusan pemindahan IKN baru jatuh di Pulau Kalimantan yang merupakan pulau terbesar ke empat dunia dan menjadi paru-paru dunia karena luas hutan hujannya.

Sehingga, merupakan suatu keharusan bahwa perencanaan kota dan implementasi pembangunan smart forest city mampu menjaga kelestarian hutan dan mengaplikasikan teknologi berkelanjutan.

Baca juga: Bandara Baru di IKN Segera Dibangun, Ini Lokasinya

Terlebih, Indonesia adalah satu-satunya negara yang membangun ibu kota baru di hutan primer tropis yang telah menjadi paru-paru dunia selama setengah abad terakhir.

“Kita harus belajar dari London dan Adelaide melalui gerakan dan penyematan status National Park City. Secara bottom up, kota-kota tersebut menentukan kotanya sebagai habitat dalam taman nasional,” Bernadus kembali menjelaskan.

Penyematan status sebagai Taman Nasional di London dan Adelaide mampu menciptakan penyesuaian standar manajemen kota yang merubah perilaku warga dan nilai-nilai lingkungan.

Tujuannya adalah terciptanya kombinasi perilkau warga dan aturan tata ruang yang seimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com