Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

Berkah Seribu Meter di Atas Permukaan Laut

Kompas.com - 21/02/2022, 14:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KAMI termasuk orang beruntung, dapat tinggal di sekitar seribu meter di atas permukaan laut (1.000 mdpl).

Beruntung karena di alam tropis, 1.000 mdpl seperti bagian patahan Lembang di Bandung Utara ini memiliki micro climate yang layak huni.

Pada ketinggian ini terdapat Taman Hutan Raya Ir H Juanda, taman kota kebanggaan warga Bandung. Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) juga telah berdiri sejak awal era 1980-an.

Tak hanya itu, ada juga pembangunan mega residensial yang membentang bukit Ciburial, Padasuka, Cimenyan, dengan rambahan lahan yang mencekam.

Seribu meter dan sekitarnya adalah ketinggian ideal yang dapat menjamin gaya hidup modern, green, healthy bahkan permakultur.

Kebutuhan sehari-hari tersuplai sampai ke depan pintu rumah berupa sayuran, telur, ikan air tawar sampai buah-buahan eksotis.

Kaum yang tinggal pada ketinggian ini beruntung, karena masyarakat di sini hanya tinggal melangkah dari pagar rumah, sudah berada di rute-rute pecandu hiking dan sepeda gunung.

Menapaki lereng-lereng di tengah terpaan angin dan suhu bisa antara 18-23 derajat celcius.

Selain itu, kita juga bisa berjalan di sela-sela varietas kopi, seperti Kopi Sunda Buhun yang berasal varietas arabica berusia 90 tahunan tumbuh liar.

Di beberapa lokasi pegunungan, varietas dikembangkan. Kopi Preanger atau special tea coffee adalah yang paling populer di cekungan Bandung.

Gaya Hidup Baru

Bagi kaum 1.000 mdpl, kehidupan itu penuh warna.

Kekayaan flora tak perlu diragukan. Jalur-jalur trekking sejak saya masih SD pun banyak yang masih lestari.

Kita nikmati pohon angsana, eucalytus, kiacret, kioray, meranti, dan kayu manis. Banyak juga hantap oray,  dan suren.

Namun, alam adalah tentang kesimbangan. Mahakarya Yang Maha Esa di bumi Priangan, tercipta penuh senyuman namun juga bukan tanpa bahaya.

Sesar Lembang tempat kami hidup ini mengalami laju pergeseran 3,0-5,5 mm per tahun, menurut studi 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com