Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Seharusnya Kualitas dan Pemasangan Karpet Bandara Soekarno-Hatta?

Kompas.com - 17/02/2022, 05:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkritik kualitas karpet Bandara Soekarno-Hatta, Senin (14/2/2022).

“Kualitasnya jelek. Biasanya karpet itu ada dua, ada yang heavy duty, ada yang memang buat sehari-hari. Cuma yang heavy duty itu biasanya range-nya (masa pakainya), beberapa tahun saya enggak tahu,” ujar Erick dikutip dari unggahan Instagram pribadinya @erickthohir, Rabu (16/2/2022).

Erick juga mengatakan, kondisinya parah dan mempertanyakan pemilihan kualitas karpet yang saat ini digunakan.

Diberitakan Kompas.com, Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi akan segera menindaklanjuti kritik dan saran yang diberikan untuk meningkatkan kualitas bandara melalui perbaikan.

Sementara itu, Ahli Desain Interior Francis Surjaseputra berpendapat, karpet yang tidak rata bisa menyebabkan ketidaknyamanan pengguna bandara.

Baca juga: Kualitas Karpet Bandara Soekarno-Hatta Dikritik Erick Thohir, Ini Penjelasan Ahli Desain Interior

“Dan Jakarta adalah salah satu titik gerbang dunia sehingga menurut saya ada baiknya diperbaiki jika anggarannya sudah tersedia,” ungkap Francis kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Sejatinya, pemilihan karpet diasosiasikan dengan kenyamanan berpijak. Sehingga karpet yang lembut terasa lebih nyaman dan mengurangi tingkat kelelahan pengunjung bandara yang akan melakukan perjalanan jauh.

Selain itu, apabila dilihat dari sisi desain interior, penggunaan karpet juga mampu mengurangi kebisingan dan dapat menyerap gema dalam sebuah ruangan.

Sama seperti yang disebutkan oleh Erick Thohir, karpet bandara disarankan untuk menggunakan jenis heavy duty mengingat lalu lintas manusia dan barang yang padat.

Ini juga ditujukan untuk menghindari kerusakan lebih awal pada karpet karena pada umumnya pengunjung bandara mengenakan sepatu, sepatu kulit, atau sepatu hak tinggi yang cukup tajam dan bahkan koper serta troli dengan roda plastik.

Baca juga: Bukan Kualitas Karpet, Ini Masalah Utama Lantai Bandara Soekarno-Hatta

Tidak hanya itu, Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia Moehamad Deni Desvianto menjelaskan, sebetulnya pemilihan karpet tile pada lantai Bandara Soekarno-Hatta merupakan pilihan tepat.

“Sebenarnya itu untuk memudahkan maintenance atau perawatan. Kalau karpet roll kan saat ada perbaikan dia harus dibuka semua. Kalau karpet tile dia bisa dibuka bagian mana yang rusak,” tutur Deni saat dihubungi Kompas.com via sambungan telepon.

Deni mengatakan, agar perbaikan tidak dilakukan secara terus menerus, masalah ini bisa disiasati dengan menerapkan desain konstruksi yang tepat sejak rancangan awal.

“Setiap kali ada desain, kadang-kadang saat aplikasi di lapangan bisa jadi tidak sesuai dengan yang di desain. Bisa jadi seperti itu. Nah itu perannya konsultan pengawas disitu. Memastikan bahwa yang didesain oleh perencana itu sesuai diaplikasikan di lapangan,” tambah Deni.

Aturan pemasangan karpet adalah dengan membuat lantai kerja yang diikuti under layer berupa levelling dengan material khusus untuk membuat level lantai menjadi rata.

Baca juga: Tanpa Vacuum Cleaner, Bersihkan Karpet Bisa dengan Cara Ini

Selain itu, terdapat pula teknikal pemasangan karpet yang tidak boleh sembarangan. Sehingga dalam permasalahan ini, bisa jadi karena waktu pengerjaan yang sangat sempit. Misalnya harus selesai dua bulan, tetapi dipaksa dalam waktu satu minggu selesai.

“Jadi misalnya hancur jadi bolong, itu orang bisa keplitak (tersandung). Itu bisa juga. Jadi tergantung sih. Tapi kalau saya lihat, sampai sekarang tidak terjadi,” Deni kembali menjelaskan.

Melihat hal tersebut, Deni menyarankan pihak terkait untuk melakukan perbaikan dengan risiko waktu serta biaya yang kemungkinan tidak kecil karena harus melalui beberapa tahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com