Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Kualitas Karpet, Ini Masalah Utama Lantai Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 16/02/2022, 18:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengkritisi kualitas karpet Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (14/2/2022).

Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, Erick menyebut kualitas karpet bandara jelek dan kondisinya sudah parah.

"Kalau ini sih parah. (Memang) lihat dulu keuangannya, kan lagi sepi. Tapi maksudnya, kualitas pemilihan (karpet)-nya bagaimana?" katanya.

Jenis karpet yang digunakan pada fasilitas publik dengan lalu lintas padat seperti bandara seharusnya menggunakan tipe heavy duty dengan kepadatan benang yang khusus.

Akan tetapi, selain karena kualitas karpet yang digunakan, ketidaknyamanan penggunaan karpet bisa saja muncul karena lantai beton di bawahnya yang tidak rata.

Baca juga: Kualitas Karpet Bandara Soekarno-Hatta Dikritik Erick Thohir, Ini Penjelasan Ahli Desain Interior

Sebagaimana dikatakan Dewan Pembina Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Davy Sukamta.

Menurut dia, terdapat kriteria khusus mengenai kerataan lantai beton yang disebut dengan nilai Kerataan Lantai atau Floor Flatness (FF) dan nilai Tingkat Kerataan Lantai atau Floor Levelness (FL).

Nilai FF pada dasarnya akan memberi tahu perancang tentang seberapa rata lantai beton yang akan dihasilkan.

Benjolan dan lekukan dapat menyebabkan angka FF menurun dan nilai FF yang lebih tinggi akan menghasilkan permukaan lantai yang lebih rata. Sedangkan nilai FL menunjukkan bahwa lantai memiliki kemiringan atau slope.

Sementara itu, melansir Archtoolbox, nilai FF dan FL serta tujuan penggunaannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Nilai FF dan FL beserta kegunaannyaArchtoolbox Nilai FF dan FL beserta kegunaannya
“Supaya pembaca tidak keliru, jadi nilai-nilai itu lebih untuk fungsi, bukan masalah kekuatan. Hal di atas menjelaskan masalah kerataan lantai yang dapat membuat permukaan karpet menjadi rata,” jelas Davy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Tips Ampuh Bersihkan Lantai Bata agar Tetap Estetik

Adapun nilai-nilai ini seharusnya dicantumkan dalam spesifikasi, namun sayangnya belum banyak konsultan yang menyertakan nilai FF dan FL di dalam spesifikasi mereka.

Mendukung pernyataan tersebut, Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Moehamad Deni Desvianto mengatakan tidak jarang aplikasi desain di lapangan tidak sesuai dengan rancangan awal.

“Saya tidak tahu gambar desain awalnya seperti apa, tapi untuk kejadian karpet itu sepertinya ada kesalahan sistem pemasangan. Jadi mungkin istilahnya kesalahan konstruksi tapi sebenarnya itu sistem pemasangan,” ujar Deni kepada Kompas.com.

Aturan pemasangan karpet adalah dengan membuat lantai kerja yang diikuti under layer berupa levelling dengan material khusus untuk membuat level lantai menjadi rata.

Selain itu, terdapat pula teknikal pemasangan karpet yang tidak boleh sembarangan. Sehingga dalam permasalahan ini, bisa jadi masalah timbul karena waktu pengerjaan yang sangat sempit.

“Misalnya harus selesai dua bulan tapi dipaksa seminggu selesai,” tambah Deni.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com