Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nonton MotoGP, Anda Bisa Bermalam di Homestay Warga, Hanya Rp 250.000 Per Malam

Kompas.com - 12/01/2022, 14:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi Anda yang telah memesan tiket untuk menonton gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB, tentu membutuhkan akomodasi menginap.

Namun, berkaca dari pengalaman event World Superbike November 2021 lalu, tingkat hunian penginapan seperti hotel sebagian besar hampir penuh.

Apalagi dengan level event MotoGP nanti yang lebih megah, hal serupa diperkirakan akan kembali terjadi dan bahkan lebih ramai.

Maka dari itu, untuk mengantisipasi membludaknya tingkat hunian hotel, baiknya Anda mempertimbangkan homestay milik masyarakat lokal yang harga sewanya cukup terjangkau.

Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, Rumah Warga Disulap Jadi Homestay Berdesain Lumbung Sasak

Kementerian PUPR pada 2021 lalu telah menyiapkan akomodasi sarana hunian pariwisata (sarhunta) atau berupa homestay dengan ciri khas kearifan lokal.

Sarhunta ini mulanya merupakan rumah tak layak huni (RTLH) masyarakat, yang kemudian dibangun agar lebih layak ditinggali sekaligus mampu mendongkrak perekonomian.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara I Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Rini Dyah Mawarty mengatakan, ada ratusan sarhunta yang telah siap menyambut penggemar MotoGP.

"Silakan menginap di Sarhunta yang kami bangun bersama masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Sirkuit MotoGP Mandalika," ujarnya dikutip dari laman resmi Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Rabu (12/01/2022).

Menurut Rini, sarhunta yang ada saat ini telah dilengkapi dengan sarana akomodasi yang memadai, seperti adanya tempat tidur, pendingin udara serta kipas angin, serta kamar mandi yang bersih.

"Selain itu, lingkungan sekitar juga jadi lebih tertata dan menjadi destinasi wisata baru di daerah Lombok Tengah karena dekat dengan Pantai Gerupuk," terangnya.

Homestay yang ada juga sudah mendapat sertifikat Kebersihan, Sehat, Aman dan Kelestarian Lingkungan atau CHSE dari Dinas Pariwisata Provinsi NTB serta memenuhi protokol kesehatan Covid-19.

Masyarakat pun mendapat pelatihan tentang tata cara mengelola homestay dan promosi melalui media sosial dan media pemesanan online agar bisa diakses semua orang.

Salah seorang warga yang menjadi Ketua Kelompok Penerima Bantuan Sarhunta di Desa Sengkol, Epriyono menjelaskan, masyarakat kini telah mengelola homestay serta berhasil meningkatkan kesejahteraan, karena bisa menyewakan sarana akomodasi dengan harga sewa yang terjangkau.

Beberapa warga juga melengkapi homestay dengan tanaman bunga serta berbagai ornamen yang menunjukkan ciri khas Lombok.

"Kami juga siap untuk menerima kedatangan para tamu wisatawan yang akan berkunjung menyaksikan MotoGP karena jarak dari Desa Sengkol ke Sirkuit Mandalika tidak terlalu jauh dan mudah diakses," kata Epriyono.

Penerima bantuan program Sarhunta lainnya di Desa Sengkol, Kariadi berharap event MotoGP nanti bisa ramai pengunjung untuk menginap di hunian wisata miliknya. Seperti saat World Superbike November 2021 lalu.

"Alhamdulillah, saat Superbike sudah ada yang menempati, tarifnya Rp 250.000 per hari karena ada AC-nya. Semoga nanti saat MotoGP semakin ramai, dan seterusnya," ucap Kariadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com