Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harga Rumah di Kawasan Menteng Sangat Mahal?

Kompas.com - 12/01/2022, 10:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.comRumah di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, sudah sejak lama dikenal sangat mahal

Bahkan, Tatler Asia mengategorikan Menteng dalam daftar tujuh kawasan eksklusif termahal di Asia.

Rumah di kawasan yang dekat dengan Stasiun MRT sebagai incaran kaum urban, seperti di Blok M, Cipete, Fatmawati, atau Lebak Bulus, pun belum bisa mendekati kisaran harga rumah di Menteng.

Harga rumah di kawasan Menteng berkisar antara Rp 60 juta-Rp 100 juta per meter persegi.

Sedangkan di kawasan Fatmawati, harga rumah yang ditawarkan hanya berkisar antara Rp 20 juta-Rp 40 juta per meter persegi.

Baca juga: 7 Kawasan Eksklusif Termahal di Asia, Menteng Salah Satunya

Terkait hal ini, Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menjelaskan, sudah merupakan sejarah masa lalu bahwa Menteng merupakan kawasan elite dan tempat bagi warga yang memiliki jabatan tinggi.

“Jadi Menteng itu sebenarnya dari dulu adalah daerah elite yang paling awal, sejak zaman penjajahan Belanda,” tambah Panangian kepada Kompas.com, Selasa (11/01/2022).

Menjelaskan lebih rinci terkait hal tersebut, Panangian mengatakan, ada tiga pembagian kelas di sektor perumahan, yaitu primary area, secondary area dan thirdary area.

Adapun Menteng adalah kawasan primary area, sedangkan secondary area ditempati oleh Kebayoran Baru dan Fatmawati ada di kelas thirdary area.

Sementara, adanya pembangunan fasilitas transportasi umum dan infrastuktur lainnya, daerah Fatmawati pada akhirnya masuk ke kelas secondary area belum lama ini.

Namun, hal itu belum bisa menggantikan pamor kawasan Menteng. Bahkan diperkirakan sampai kapan pun, harga rumah di daerah Menteng tetap akan menjadi yang paling tinggi di antara yang lain.

Selain itu, target pasar properti di setiap kawasan juga telah terbagi dengan sendirinya, sehingga diprediksi tidak akan ada pergeseran kelas perumahan yang mengacu pada lokasi.

“Kecuali terjadi banjir besar atau gempa bumi, tapi itu pun biasanya tidak akan membuat perubahan. Jadi ada kawasan yang menyediakan fasilitas seperti MRT itu hanya menambah demand orang lari kesitu, tapi tidak memberikan efek pada kelas,” pungkas Panangian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com