“Tanah-tanah di sekitar itu masih sangat luas. Jadi masih memungkinkan untuk menjadikannya hutan di dalam kawasan istana,” ucapnya.
Dalam proses perancangannya, basic design Istana Garuda mengalami perubahan sampai empat kali, tidak termasuk desain-desain awal yang tidak resmi.
Perubahan-perubahan itu, menurut Nyoman terjadi secara evolutif untuk menyesuaikan dengan berbagai aturan serta mewadahi berbagai kepentingan agar benar-benar menjadi istana yang otentik dan modern.
Meski demikian, Nyoman menganggap revisi tersebut bukanlah masalah, melainkan upaya untuk menyempurnakan agar Istana Garuda yang pertama dibangun ini layak menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, istana negara maupun istana presiden yang ada saat ini merupakan bangunan-bangunan peninggalan Belanda yang kemudian diubah fungsinya sebagai istana.
“Bahkan ada di antaranya, tadinya gedung milik pribadi. Jadi baru kali inilah kita akan memiliki istana kepresidenan yang benar-benar dirancang dan dibangun sebagai istana,” tutup Nyoman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.