Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Ditawari Investasi Pembangunan Rumah ASN di IKN Baru

Kompas.com - 15/12/2021, 09:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menawarkan Turki untuk berinvestasi dalam pembangunan hunian di Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

Yakni perumahan di Zona 1A IKN untuk 11.268 unit hunian tahun pementasan 2021 hingga 2024 melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur IKN Baru di Provinsi Kalimantan Timur tidak hanya perkantoran. Salah satu proyek lainnya yaitu kawasan permukiman. Baik untuk para ASN maupun masyarakat umum.

Kementerian PUPR melalui Kepala Project Implementation Unit (PIU) National Affrordable Housing Program (NAHP) Dirjen Penyediaan Perumahan Dedy Permadi menyampaikan, sebanyak 100.000 rumah dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Baca juga: Proyek Tol 316,46 Kilometer Ditawarkan Pemerintah ke Turki, Ini Rinciannya

Sektor permukiman di KIPP IKN akan terbagi menjadi empat zona, yaitu Zona 1A, Zona 1B, Zona 2, dan Zona 3.

Rencana hunian yang paling awal akan direalisasikan berada di Zona 1A, khusus untuk ASN dan TNI/Polri. Jumlahnya 11.269 unit.

Rinciannya sebanyak 888 unit untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), 382 unit untuk Polri, 1.444 unit untuk TNI, 139 unit rumah untuk Badan Intelejen Negara (BIN), dan 8.774 unit untuk ASN pemerintahan.

"Pendanaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak 2.036 unit dan sisanya 9.232 akan dibiayai melalui KPBU," ujar Dedy dalam diskusi virtual pada 30 September 2021 lalu.

Terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sangat menantikan partisipasi Turki dalam pelaksanaan program-program pembangunan di Indonesia.

"Terutama pada sektor jalan tol dan proyek perumahan di IKN baru," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai menerima Kunjungan Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal, serta para perwakilan perusahaan Turki di Kantor Kementerian PUPR, Senin (13/12/2021) lalu.

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Turki yang telah terjadi pada awal November 2021 lalu.

Menurut Basuki, hingga saat ini setidaknya terdapat dua perusahaan Turki yang telah menindaklankjuti.

Salah satunya merupakan perusahaan terbesar kedua di dunia untuk bidang perumahan prefabrikasi.

Sejumlah skema kerja sama yang ditawarkan dalam berinvestasi di Indonesia di antaranya melalui skema KPBU dan Engineering, Procurement, Construction (EPC).

Turki dinilai memiliki pengalaman yang telah berhasil membangun Ibu Kota Ankara. Apalagi dengan kondisi geografu, topografi, serta lingkungan yang mirip dengan Indonesia.

Perusahaan-perusahaan konstruksi Turki juga merupakan kontraktor global terbaik yang telah berhasil melaksanakan 10.725 proyek di 128 negara dengan investasi senilai 424,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.094 triliun.

Sebagian besar investasi tersebut berada di sektor perumahan dan konstruksi jalan serta jembatan dan terowongan di Eropa, Asia, dan Timur Tengah.

Selain itu, Basuki menyebut bahwa masih banyak potensi dan peluang kerja sama investasi lainnya di bidang infrastrutkur yang dapat digarap.

"Kerja sama yang berkelanjutan antara Indonesia dan Turki harus dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut agar kita dapat meraih hasil yang sama baik," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com