Desain ini dirancang dengan tujuan menghemat penggunaan energi listrik, terutama untuk mencegah penggunaan air conditioner.
“AC bisa dimatikan, karena ruangan akan tetap terasa sejuk,” ucapnya.
Penggunaan logam seperti tembaga sebagai kulit luar gedung, sepintas memberi kesan keras dan kaku.
Padahal, menurut pengalamannya dan pengetahuannya, tembaga memiliki sifat yang lentur, mudah dibentuk, tidak korosif, dan konduktor yang baik untuk aliran listrik dari petir.
Dari sisi pemeliharaan, tembaga juga sangat mudah dirawat.
Pemanfaatannya sebagai kulit gedung, akan diperlakukan sama seperti kulit patung.
Perpaduan dengan unsur seperti patina, membuat tembaga mengalami oksidasi dan berubah warna menjadi hijau tosca.
“Jadi dari sisi perawatan akan sangat mudah dan efisien dalam biaya,” tuntas Nyoman Nuarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.