Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Indahnya Kembaran Taman Gantung Babilonia di Shanghai

Kompas.com - 31/12/2021, 19:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Designboom

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu keajaiban dunia kuno yang banyak dibicarakan oleh masyarakat karena keindahannya adalah Taman Gantung Babilonia.

Taman yang diperkirakan hadir pada tahun 600 sebelum masehi tersebut berlokasi di Irak dan dibangun oleh Raja Nebukadnezar II.

Meskipun taman gantung Babilonia yang asli tidak bisa dilihat sekarang, namun Anda bisa menyaksikan taman yang hampir mirip di Shanghai, China.

Landmark tersebut disebut sebagai “Tian’an 1.000 trees” dan dikerjakan oleh studio arsitek ternama asal Inggris, Heatherwick Studio.

Baca juga: Menerka Nasib Jurassic Park di Pulau Rinca Pasca Status Komodo Terancam Punah

Lokasi landmark ini berada di sepanjang sungai Suzhou dan telah melakukan grand opening pada 22 Desember lalu.

Tempat ini dirancang membentuk dua gunung yang tertutup pepohonan dan memiliki hingga 1.000 kolom struktural dan lebih dari 70 spesies tanaman.

Ketika melihat “Tian’an” akan tampak sebuah pekebun besar, di mana pada setiap kolom menampung sekelompok pohon yang tetap rimbun oleh sistem penyiraman yang terintegrasi dan otomatis.

Tim desain dipimpin langsung oleh arsitek Thomas Heatherwick. Bentuk “Tian’an 1000 trees” yang tampak menggantung, membuat orang lansung teringat dengan konsep Taman Gantung Babilonia.

Proses pembangunan landmark ini cukup lama yakni selama delapan tahun dan telah menarik minat penduduk setempat dan pengunjung yang ingin melihat bagaimana hasil akhirnya.

Proyek ini belum selesain dikerjakan dan pembangunan tahap ke dua sedang berlangsung. Nantinya bila rampung, luas seluruh landmark adalah 300.000 meter persegi.

Saat itni, telah dibangun beberapa fasilitas seperti restoran, museum, galeri, dan pusat hiburan. Namun akan ada fasilitas lain yang dibangun dalam pembangunan tahap dua.

Untuk menonjolkan nilai sejarah shanghai, bangunan dengan lawas juga dimasukkan ke dalam mega-kompleks tersebut.

Dalam proses penyelesaian proyek ini akan dibangun empat bangunan dan menara lonceng milik bekas pabrik.

Tujuannya agar landmark ini bisa membawa kesan yang hangat dan hidup dan menampilkan dengan hubungan yang harmonis antara manusia dan alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com