Usung Arsitektur Hijau, Simak 5 Rumah Berkelanjutan Berikut

KOMPAS.com - Seiring dengan berkembangnya zaman, tren interior dan arsitektur juga kian beragam. Tidak jarang para perancang rumah mendapatkan inspirasinya dari peristiwa alam sekitar. 

Misalnya perubahan cuaca ekstrem yang semakin buruk belakangan ini dan membuat mereka kini berfokus pada pelestarian lingkungan melalui arsitektur hijau.

Arsitektur hijau adalah pembangunan yang dilakukan berdasarkan prinsip ekologis dan ramah lingkungan.

Melalui karya arsitektur hijau, tentu harapannya pembangunan tidak lagi merusak lingkungan dan bersifat sustainable atau berkelanjutan, seperti pada 5 contoh rumah berkelanjutan yang sedang dijual berikut.

Youngsville, New Mexico

Dilansir dari Architectural Digest, Jumat (10/12/2021), sebuah pondok dengan empat kamar tidur dan empat kamar mandi yang terletak di Mesa Prieta Road, Youngsville ini dijual seharga 129,3 miliar rupiah.

Dirancang oleh Santa Fe John Wolf pada tahun 2012, rumah berkelanjutan dengan tema rumah peternakan ini dilengkapi dengan sumur pribadi sedalam 243 meter, sistem penyaringan hemat energi, sistem limbah cair yang canggih dan sistem irigasi dalam tanah.

Terbuat dari baja dan beton seluas 1,6 hektar persegi, hunian tersebut menawarkan pemandangan perbukitan merah dari lembah Piedra Lumbre di sekitarnya. 

Malibu, California

Rumah ini terletak di tengah lahan seluas 2 hektar yang subur dengan enam kamar tidur dan sembilan kamar mandi.

Bangunan yang juga mengusung gaya peternakan modern ini ditenagai oleh listrik yang sepenuhnya berasal dari baterai Tesla dan panel surya. Tidak lupa, rumah berkelanjutan yang satu ini dilengkapi dengan stasiun pengisian mobil listrik.

Hebatnya lagi, rumah tersebut mendapatkan predikat sebagai rumah non-karbon pertama di California. Penghuni juga bisa berkebun tanaman sayur dan rempah organik dan beternak lebah.

Terletak di Elice Street dan di antara pegunungan Santa Monica dan pantai Pasifik berpasir putih, harga yang ditawarkan kepada peminat rumah ini adalah 459,8 miliar rupiah.

New York City

Meskipun terletak Kota New York, rumah berkelanjutan ini dirancang oleh FXCollaborative dengan sertifikasi LEED. Artinya, rumah tersebut bisa menghemat sampai 30 persen energi yang dibutuhkan dibanding dengan rumah pada umumnya.

Mereka memanfaatkan kaca dan aliran pendingin variabel yang dinilai dua kali lebih efisien daripada sistem yang biasa digunakan.

Didukung dengan interior dengan fasad dinding tirai kaca berlipat, rumah ini menawarkan pemandang Sungai Hudson serta dirancang langsung oleh desainer AD100 Deborah Berke Partners.

Dilengkapi dengan satu kamar tidur, satu kamar mandi penuh dan satu kamar mandi berukuran separuhnya serta luas sekitar 256 meter persegi, rumah berkelanjutan ini bisa dibanderol mulai dari 24 miliar rupiah.