JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika meninggalkan ruangan, apakah Anda selalu mematikan lampu?
Mematikan lampu saat tidak diperlukan membantu menghemat listrik dan menurunkan tagihan listrik.
Selama jam tidak sibuk, mematikan lampu adalah salah satu cara termudah untuk mengurangi tagihan listrik, memperpanjang umur bohlam dan tidak sering mengganti lampu.
Simak, fakta-fakta penting dan tips bermanfaat tentang mengurangi penggunaan cahaya di rumah Anda.
Apa yang dirasakan ketika rajin mematikan lampu sebelum ditinggal aktivitas di luar:
Baca juga: Penjelasan Mengapa Lampu Kamar Hotel Tak Terpusat di Tengah Ruangan
Dapat menghemat energi dan uang
Mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan Anda dapat membantu menghemat energi, mengurangi emisi karbon dan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, mematikan lampu akan membantu menurunkan konsumsi sumber daya yang tidak dapat diperbarui.
Diperkirakan, setiap rumah tangga menghabiskan sekitar 5 persen energi mereka untuk penerangan.
Jika Anda ingin menghemat listrik, Anda dapat mengganti lima lampu yang paling sering digunakan di rumah Anda dengan bohlam dengan standarnisasi "energy star".
Apakah lampu terkadang lebih baik dibiarkan menyala?
Meskipun mematikan lampu umumnya dapat menghemat energi, apakah menyalakan dan mematikan lampu juga bisa menghabiskan lebih banyak listrik tergantung pada jenis bola lampu, frekuensi menyalakannya dan mematikannya.
Membiarkan lampu menyala terkadang bisa lebih ekonomis daripada mematikannya.
Misalnya lampu fluoresen kompak dan lampu LED menarik daya sangat sedikit saat mulai dinyalakan.
Namun, sering menghidupkan dan mematikan dapat mempersingkat masa pakainya.
Jadi, jika Anda berencana hanya keluar dari ruangan selama 15 atau 20 menit membiarkan lampu menyala sebenarnya dapat menghemat biaya secara keseluruhan dengan memperpanjang masa pakai bohlam.
Tetapi jika Anda akan pergi selama beberapa jam, yang terbaik adalah selalu mematikannya.
Lihat bagaimana setiap tarif pencahayaan dengan penghematan energi saat mematikan lampu:
1. Bola lampu pijar