Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Mulai Terkendali, Angin Segar Buat Bisnis Hotel

Kompas.com - 07/10/2021, 18:34 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakukan pembatasaan kegiatan masyarakat (PPKM) pada bulan Juli lalu berdampak buruk pada performa bisnis hotel di Jakarta.

Seperti diketahui, ketika memasuki bulan Juli, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 di Jakarta meningkat drastis sehingga ibu kota ini masuk dalam wilayah PPKM level 4.

Dengan penerapan aturan tersebut, berbagai aktivitas masyarakat. Hal ini langsung berdampak pada tingkat okupansi hotel yang turun drastis.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengungkapkan, hal ini sangat berpengaruh pada bisnis perhotelan di Jakarta.

“Juli kemarin tingkat hunian hotel di Jakarta turun cukup drastis karena pemerintah membatasi aktivitas masyarakat melalui PPKM,” ujar Ferry, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Investor, Sekarang Waktu yang Tepat Bangun Hotel

Namun, penurunan ini mulai membaik karena pemerintah mulai mewajibkan WNA dan WNI yang masuk di Indonesia untuk menjalani karantina selama 8 hingga 14 hari.

Kebijakan ini membuat angka okupansi hotel mulai bergerak terutama hotel bintang 4 dan bintang 5, yang ditunjuk menjadi hotel rujukan karantina.

Ferry menjelaskan, kini penyebaran Covid-19 yang mulai terkendali membawa angin segar bagi bisnis hotel karena berbagai kegiatan sudah diizinkan berlangsung.

“Bila situasi ini terus terkendali maka diperkirakan pada Kuartal IV-2021 akan terjadi peningkatan performa di sektor perhotelan,” ungkap Ferry.

Dia memprediksi hingga akhir tahun, tingkat hunian hotel akan mencapai 50 persen atau naik 10 persen dibanding Kuartal III yang berada pada level 40-45 persen.

Untuk menyambut pulihnya kembali industri perhotelan, Ferry menyarankan agar hotel-hotel di Jakarta bisa melakukan peningkatan, khususnya tentang standar kebersihan dan kesehatan atau Cleanliness, Health, Safety, Environment, and Sustainability (CHSE).

Baca juga: Bertarif hingga Rp 2,1 Miliar Per Malam, Berikut Lima Hotel Termahal di Dunia

Ini juga yang dilakukan oleh PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. Mereka telah menyulap Puri Agung Grand Ballroom di Grand Sahid Jaya Jakarta dengan wajah baru yang memadukan konsep tradisonal, dan modern dengan fasilitas teknologi digital.

Puri Agung Grand Ballroom dilengkapi layanan Automated Robotic Food Servers. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dalam menjaga jarak secara fisik, menjaga dan meningkatkan kebersihan bagi para tamu, dan mengurangi potensi makanan berlebih (food waste).

Selain teknologi digital Ferry menyarankan para hoteliers membuat paket promosi baik melalui media sosial maupun website serta diskon untuk menarik tamu datang.

“Satu hal yang juga penting adalah menjaga reputasi hotel di dunia digital. Jika ada review buruk dari pelanggan maka hotel bisa kehilangan calon pelanggan berikutnya,” tandas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com