JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian ATR/BPN berencana melakukan penataan Kawasan Strategis Nasioan Danau Limboto di Provinsi Gorontalo. Tahap awalnya yakni merelokasi masyarakat.
Seperti diketahui, Danau Limboto merupakan salah satu dari 15 danau kritis Indonesia. Termaktup dalam Perpres Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional.
Salah satu arah kebijakannya yakni melakukan pengintegrasian program dan kegiatan penyelamatan danau prioritas nasional ke dalam penataan ruang.
Wamen ATR/Waka BPN Surya Tjandra mengunjungi Kawasan Strategis Nasional Danau Limboto pada Rabu (29/09/2021) lalu.
Baca juga: 15 Danau Kritis Mulai Diperbaiki dan Direvitalisasi
"Saat ini sedang dalam penyusunan Rancangan Perpres Kawasan Strategis Nasional Danau Limboto," kata Surya dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Jumat (01/10/2021).
Menurut Surya, selain memperharitkan danau, juga perlu adanya perharian terhadap kebutuhan dari masyarakat sekitar.
"Terus juga dari hulu sampai sini seluruhnya kita siapkan, artinya langkah-langkah yang menjadi komitmen dari pemeritah pusat dan daerah setempat," imbuhnya.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut membutuhkan strategi dan proses panjang. Salah satunya dengan melakukan relokasi dalam penataan kawasan Danau Limboto.
"Mungkin sebagian harus ada relokasi, tapi relokasinya memang jangan terlalu jauh, dekat dengan danau ini yang telah menjadi sumber kehidupan," ujarnya.
"Karena Danau Limboto ini menjadi sumber kehidupan, bukan hanya untuk warga sekitar tapi barangkali keseluruhan Kota/Kabupaten Gorontalo dan daerah sekelilingnya," terangnya.
Dia mengatakan, tantangan untuk menangani Kawasan Strategis Nasional Danau Limboto yaitu berkumpulnya aliran dari 9 sungai ke danau.
Surya menjelaskan, pendataan yang bisa dilakukan pada tahap awal ini mulai dari siapa saja yang sudah menguasai tanah, untuk apa pemanfaatannya, sampai mana perencanaan untuk penataan kawasan danau, hingga termasuk kawasan mana yang sudah ada pemukiman.
Dengan dilakukannya penataan kawasan Danau Limboto, Surya berharap bahwa danau ini bisa menjadi sumber kehidupan dan menjadi potensi ekonomi yang luar biasa.
Namun untuk mewujudkan hal tersebut, dia meminta agar masyarakat perlu berkorban untuk saat ini untuk kebermanfaatan dalam jangka yang lebih panjang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.