Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firman Herwanto, Arsitek di Balik Ikoniknya JPO Sudirman, Fasilitas Publik Terbaik 2020

Kompas.com - 03/10/2021, 15:16 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Di sisi lain, pengguna JPO tetap bisa menikmati skyline Jakarta. Kebetulan kawasan Sudirman merupakan tempat gedung-gedung pencakar langit. Salah satunya seperti Sudirman Central Business District (SCBD).

Namun, dia merasa ada hal yang kontras. Karena di seberang SCBD yang mentereng itu, terdapat area hijau, yakni lapangan softball GBK Senayang.

"Akhirnya konsepnya kami harus bikin panduan supaya orang tetap bisa lihat langit, sekaligus bisa lihat skyline, dan lapangan hijau. Terus lantainya dibenahi," katanya.

Kala itu constraint-nya yakni tidak membuat struktur JPO baru. Karena tetap menggunakan struktur lama yang sudah berusia lebih dari 20 tahun, jadi constraint-nya harus ringan.

Sehingga, dia berkesimpulan, merancang JPO ini adalah membuat sesuatu yang baru tanpa membebani struktur lama, yakni struktur yang paling ringan untuk dimodifikasi tapi tetap kuat.

Tak hanya dari segi desain artistik, Firman dan kawan-kawan juga memberi sentuhan pencahayaan yang apik pada JPO. Sifatnya dinamis, terprogram, dan bisa diatur skenario tingkat pencahayaannya.

Kendala kontur aspal

Firman menceritakan saat proses konstruksi juga menerapkan sistem modul yang mudah dilaksanakan. Mengingat momennya juga berbarengan dengan ASIAN Games 2018.

Sehingga saat proses konstruksi tidak banyak menganggu lalu lintas. Karena lalu lintas sudah cukup terdampak dengan aktivitas pembangunan lainnya.

"Jadi pekerjaan hanya sekian jam per hari. Konstruksinya harus sangat mudah, modular, mudah dan cepat bongkar pasang," imbuhnya.

Namun, tak disangka saat konstruksi berjalan 50 persen, terjadi kenaikan pada kontur aspal di lokasi JPO. Mengingat kala itu banyak dilakukan pengaspalan pada beberapa ruas jalan.

"Jadi seharusnya clearence 5,1 Jalan Sudirman, tiba-tiba ketika aspal sudah jadi semua tinggal 4,8. Dan ini tidak masuk aturan, ini jalan protokol, crane lewat bisa nyangkut atasnya (struktur JPO)," katanya.

"Akhirnya stop pekerjaan, fabrikasi stop, bongkar semua, dan dinaikkin semua sistemnya. Tapi setelah itu jadi, udah kita angkat semua, dibikin," tambahnya.

JPO Instragramble SudirmanIstimewa JPO Instragramble Sudirman
Dia menyampaikan, total waktu yang dibutuhkan untuk merevitalisasi tiga JPO Sudirman yaitu enam bulan. Mundur dari perencanaan awal yang hanya tiga bulan.

Persoalannya ketika memasuki bulan kedua pengerjaan, ASIAN Games akan dimulai. Karena tidak memungkinkan dilakukan, akhirnya Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk menyetop sementara proses konstruksi.

"Setelah ASIAN Games selesai termasuk Paragames, baru kita mulai lagi. Jadi totalnya itu enam bulan," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com