Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fly Over Kopo Diyakini Urai Kemacetan di Jalur "Panas" Soekarno-Hatta Bandung

Kompas.com - 01/10/2021, 17:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR sedang membangun Fly Over Kopo, Bandung. Proyek ini diperkirakan bisa selesai lebih cepat dari perencanaan awal.

Proyek jembatan layang senilai Rp 288 miliar tersebut dimulai pada November 2020 dan dijadwalkan rampung pada November 2022.

Lokasi Fly Over Kopo melewati persimpangan sebidang Jalan Raya Kopo dan jalan persimpangan Cibaduyut di Jalan Soekarno-Hatta.

PPK 4.5 Jawa Barat Heri Wahyu Wibowo mengatakan, sejak pekan lalu proyek ini sudah memasuki tahapan pengangkatan balok beton (erection girder).

Kemudian sampai Kamis (30/09/2021) sudah berhasil mengangkat dan memasang 9 girder. Sehingga progres fisiknya mencapai 42,91 persen.

Baca juga: Sudah Tahu Ikon dan Ornamen Fly Over Ahmad Yani? Simak Filosofinya

"Melihat progres saat ini yang melebihi target perencanaan awal, untuk konstruksi struktur fly over-nya mungkin bisa sudah selesai pada Februari tahun depan," kata Heri, dikutip dari laman Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Jumat (01/10/2021).

Menurut dia, Jalan Soekarno-Hatta wilayah Kopo merupakan ruas sentral. Meliputi jalur utama komuter wilayah Cimahi-Bandung serta di area tersebut juga terdapat dua akses tol yaitu Tol Kopo dan Tol Pasir Koja.

Oleh sebab itu, Jalan Soekarno-Hatta kerap mengalami kemacetan. Sehingga, keberadaan Fly Over Kopo nantinya diharapkan dapat mengurangi kepadatan arus kendaraan.

Heri menjelaskan, untuk meminimalkan gangguan pekerjaan terhadap arus lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan, pihaknya menerapkan rekayasa lalu lintas dan pelebaran jala dua lajur.

"Jalan Soekarno-Hatta yang merupakan lokasi pekerjaan pembangunan memiliki enam lajur, untuk pengerjaan ini memang memakai tiga lajur, namun sebelum pekerjaan dilakukan kami sudah melebarkan jalan dua lajur sehingga diharapkan dapat mengurangi gangguan terhadap arus lalu lintas," terang Heri.

Sementara itu, untuk meminimalisasi gangguan di sekitar, konstruksi Fly Over yang memiliki dua bentang 46 meter dan 43 meter ini juga menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD).

Termasuk alat pancang jenis statis yang cara bekerjanya dengan menekan, bukan memukul. Sehingga, mengurangi getaran dan suara bising dalam prosesnya.

Fly Over Kopo menggunakan dua jenis balok beton pracetak yaitu PCI girder dan PCU girder. Jumlah PCI girder yang dipergunakan sebanyak 171 unit dengan berat masing-masing sebesar 85 ton.

Sedangkan untuk PCU girder yang dipakai ada 12 unit dengan berat masing-masing mencapai 200 ton.

Adapun untuk pelaksana pengerjaannya dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) (Persero).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com